Liputan6.com, Jakarta Menjadi bagian dari kelompok cheerleader atau pemandu sorak sebuah universitas untuk beberapa kalangan menjadi momen sangat membanggakan. Apalagi untuk membentuk kelompok pemandu sorak yang berprestasi dibutuhkan latihan cukup berat dan menguras tenaga.
Kerja keras tersebut jadi prestasi dan kebanggaan bagi anggota pemandu sorak tersebut, tidak terkecuali Anry Fuentes.
Advertisement
Seperti dilansir Cosmopolitan.com pada Senin (9/11), Anry adalah pemandu sorak transgender pertama di Denair High School, Califonia. Tanpa rasa malu akan statusnya yang transgender, Anry masih mengakui bahwa dulunya ia adalah anak laki-laki bernama Henry.
Anry baru bergabung dalam kelompok pemandu sorak di sekolah tersebut pada bulan April 2015 lalu. Teman-teman satu kelompok pemandu soraknya pun tidak tutup mata saat mengetahui Anry melakukan operasi transgender untuk memilih menjadi seorang perempuan.
Melalui instagram pribadinya, Anry Fuentes menunjukkan kegembiraan dan semangatnya saat bersama teman kelompok pemandu soraknya.
Cerita perjuangan Arny ini tak lepas dari dukungan teman-temannya yang mengumpulkan uang untuk membelikan Arny kostum pemandu sorak. Awalnya pihak sekolah pun sempat meminta Arny untuk menggunakan toilet khusus, tetapi lama kelamaan, mereka memperbolehkan Arny untuk menggunakan kamar mandi perempuan.
Arny pun berujar bahwa dirinya ingin membantu orang-orang sepertinya yang transgender.
"Kamu akan selalu jadi dirimu, Kamu hidup untuk membuat dirimu bahagia," ujar Arny dikutip dari The Daily Beast.
Firman Fernando Silaban (FFS)