Liputan6.com, Jakarta -
Beberapa elemen masyarakat mendesak Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengevaluasi kinerja Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan Sigit Priadi Pramudito. Bahkan secara ekstrem Menkeu diminta untuk memecat Sigit karena tak mampu mencapai target penerimaan pajak Rp 1.294,25 triliun tahun ini.
Mendengar hal ini, Bambang Brodjonegoro memberikan reaksi datar. Ia menjawab bahwa Kementerian Keuangan selalu melakukan evaluasi kinerja terhadap semua pejabat di lingkungannya, termasuk Dirjen Pajak.
"Evaluasi selalu kita lakukan untuk semua pejabat," ujar Bambang saat ditemui usai Seminar Internasional Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) di kantornya, Jakarta, Rabu (11/11/2015).
Baca Juga
Advertisement
Ketika dikonfirmasi mengenai pencopotan Dirjen Pajak, Bambang justru melontarkan pernyataan dengan kalimat guyonan. "Ya kalau mau ganti, kamu sajalah yang ganti sana," ujarnya terburu-buru seraya meninggalkan lokasi acara.
Sebelumnya, Direktur Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menilai kinerja Dirjen Pajak sangat mengecewakan. Untuk diketahui, penerimaan pajak tahun ini diperkirakan terjadi kekurangan (shortfall) sampai Rp 160 triliun. Sementara skenario terburuk dari realisasi penerimaan ditaksir hanya mencapai 85 persen dari target APBN-P 2015 Rp 1.245 triliun.
"Dirjen Pajak kinerjanya tidak optimal, tidak punya strategi menggenjot pajak. Saya minta kepada Presiden Joko Widodo dan Menkeu untuk mencopotnya," ujar Uchok.
Sedangkan Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo meminta Presiden Jokowi dan Menkeu mengevaluasi kinerja Sigit Priadi Pramudito. Menurut dia, selama ini program Ditjen Pajak dalam menggenjot penerimaan cukup bagus, tetapi kurang optimal untuk eksekusinya. (Fik/Zul)**