Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan, beroperasinya Kilang Trans Pacific Petroleum Indotama (TPPI) menjadi capaian penting bagi penataan industri migas dan peningkatan efisiensi dan ketahanan energi nasional.
Sudirman mengatakan, kilang yang dibangun pada 1995 tersebut merupakan salah satu kilang terbaik di Indonesia saat ini, dari sisi teknologi dan tingkat efisiensi.
"Peresmian beroperasinya TPPI oleh Pertamina merupakaan tahapan dan pencapaian penting," kata Sudirman, di Jakarta, Rabu (11/11/2015).
Baca Juga
Advertisement
Sudirman menambahkan, beroperasinya TPPI akan mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM) 30 persen ketika nantinya beroperasi dengan kapasitas penuh. Beroperasinya TPPI juga menyerap kondensat yang dihasilkan oleh lapangan minyak di Indonesia.
"Hal ini mengurangi ketergantungan pada impor minyak mentah karena ada tambahan minyak mentah yg diolah dalam negeri," ungkap Sudirman.
Secara ekonomi makro, penurunan impor BBM dan penggunaan minyak mentah untuk diolah sendiri berkontribusi pada penguatan nilai tukar rupiah. Hal ini karena kebutuhan mata uang dolar untuk membayar impor BBM berkurang secara signifikan.
Keputusan pemerintah untuk mengambil alih TPPI secara korporasi merupakan solusi permanen setelah 15 tahun mengalami ketidakpastian. Berbagai masalah selama ini menerpa TPPI mulai dari ketidakjelasan struktur kepemilikan, situasi keuangan, kepastian pasokan bahan baku dan pemasaran hasil olahan.
"Akibat dari ketidakpastian tersebut, kilang ini berhenti beroperasi selama 2 tahun," tutup Sudirman. (Pew/Zul)