Balita Jadi Korban Ledakan Minyak Tanah Oplosan

Diduga, lampu tempel meledak karena diisi oleh minyak tanah oplosan yang mudah terbakar saat disulut api.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Nov 2015, 13:33 WIB
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jambi - Misranda tak henti-hentinya menangis saat perawat menyiramkan cairan untuk mengobati luka bakarnya. Bocah 4 tahun ini menderita luka bakar serius di perut, tangan, dan kakinya.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (11/11/2015), sejak 3 hari lalu Misranda dirujuk ke RS Kolonel Abundjani Bangko, Merangin, Jambi setelah sempat dirawat di puskesmas setempat.

Warga Desa Ula Makam, Kecamatan Tabir Ilir, Kabupaten Merangin ini menjadi korban setelah lampu tempel yang dinyalakan ayahnya tiba-tiba meledak.

Diduga, lampu tempel meledak karena diisi oleh minyak tanah oplosan yang mudah terbakar saat disulut api.

"Jadi bapaknya ngisi minyak, minyak lampunya, meledak ceritanya, aku nggak tahu. Itu pas listrik mati," ucap ibu Misranda, Rosidah.

Minyak tanah oplosan marak beredar di wilayah Jambi dengan harga jual Rp 10.000 per liter. Minyak tanah oplosan banyak dicari karena minyak tanah resmi dijual seharga Rp 20.000 per liter. Biasanya, minyak tanah dioplos dengan bensin atau solar, karenanya rawan terbakar.  (Vra/Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya