Liputan6.com, London - Kita semua sudah akrab dengan pepatah 'tertawa adalah obat paling mujarab'. Tapi hati-hati, karena menurut penelitian terbaru, perubahan selera humor yang membuat Anda tertawa bisa jadi indikator awal untuk penyakit demensia.
Demensia adalah kumpulan penyakit dengan gejala-gejala seperti ingatan berkurang, kesulitan berbicara serta kemampuan motorik yang menurun. Para peneliti dari University College London (UCL) di Inggris menemukan bahwa orang-orang yang punya selera humor lebih 'gelap' atau kasar dan tak pantas, bisa saja punya varian perilaku frontotemporal dementia (bvFTD).
Advertisement
FTD adalah ciri paling umum dari demensia yang diderita seseorang pada usia 50 tahunan. Berbeda dengan penyakit Alzheimer, masalah pada ingatan tak begitu tampak bagi penderitanya.
Para peneliti juga menemukan bahwa perubahan rasa humor bisa jadi tanda awal Alzheimer, ciri utama dari demensia yang diderita sekitar 5,3 juta orang di Amerika Serikat. Pimpinan dalam penelitian tersebut, Dr Camilla Clark dari Demensia Research Centre di UCL bersama rekan-rekannya baru saja menerbitkan temuan mereka dalam jurnal berjudul Journal of Alzheimer's Disease.
Dikutip dari Medical News Daily, pada Kamis (12/11/2015) lalu, Clark dan kawan-kawan bertanya pada 48 kerabat tentang beragam ciri perilaku FTD dan Alzheimer yang berbeda. Sebanyak 21 orang sehat lainnya diminta untuk menyelesaikan sejumlah kuesioner tentang selera humor orang yang dicintai.
Mereka juga ditanya apakah mereka telah melihat perubahan pada orang yang dicintainya dalam soal humor dalam 15 tahun terakhir, jauh sebelum didiagnosis demensia serta dan diminta mengingat setiap kali humor yang tidak pantas dilontarkan oleh anggota keluarga mereka.