Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menggandeng PT Bank Mandiri (Persero), Tbk untuk memantau penyaluran transaksi dan distribusi elpiji bersubsidi dengan mengimplementasikan CashlessPayment System untuk Agen dan Pangkalan elpiji .
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, dengan menerapkan transaksi cashless ini memungkinkan pangkalan melakukan pemesanan dan pembayaran melalui SMS Banking, sedangkan agen mendapatkan laporan rekonsiliasi pencatatan transaksi secara otomatis, tepat waktu dan rekap bulanan yang lebih akurat.
"Kerjasama ini merupakan perwujudan dari sinergi kedua BUMN dalam membantu transaksi agen ke pangkalan elpiji, sekaligus mewujudkan cashless society," kata Bambang, seperti yang dikutip dari situs resmi Pertamina, diJakarta, (12/11/2015).
Baca Juga
Advertisement
Bambang mengatakan, volume penyaluran elpiji bersubsidi 3kg akan naik menjadi 6,6 ton per tahun. Oleh karena itu, Pertamina berupaya untuk memperbaiki administrasi seperti pencatatan data transaksi yang lebih akurat dan akuntabel, ke semua pangkala yang mancapai 130 ribu di seluruh Indonesia.
"Kami sudah menggunakan SIMOL3K maupun Logbook di agen dan pangkalan. Namun, masih terkendala karena banyak data kosong karena tidak tertib administrasi. Otomatis data dinilai tidak valid dan berpotensi menjadi temuan BPK. Nah, hal inilah yang harus kita perbaiki,” jelasnya.
Bambang juga menjelaskan, monitoring penyaluran subsidi berupa elpiji 3 kg ini semakin penting melihat adanya pihak-pihak yang sebenarnya tidak berhak mendapatkan subsidi namun masih menggunakan elpiji 3 kg, serta temuan-temuan pabrik elpiji oplosan. Karena itu, selain agar pencatatan semakin simpel serta aman dan terhindar dari uang palsu, Ia berharap Cashless Payment System ini segera diimplemetasikan.
“Semoga ini sukses dengan bank Mandiri. Kita MoU dan nanti akan dilajutkan dengan PKS, dan bisa langsung eksekusi, dan kita mulai dengan kota yang ditetapkan sebagai Kota Uji Coba,” pungkasnya. (Pew/Zul)