Sudirman Said Minta Dunia Benahi Tatanan Pasar Migas

Hal itu dirasa penting agar terjadi keseimbangan baru antara pasokan dan kebutuhan.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Nov 2015, 17:53 WIB
Menteri ESDM Sudirman Said memberikan keterangan pers terkait kebijakan ekonomi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (11/9). Sudirman memerinci 134 peraturan dari berbagai kementerian yang telah disederhanakan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said meminta, produsen minyak dunia untuk membenahi tatanan pasar minyak dan gas bumi (migas). Hal itu dirasa penting agar terjadi keseimbangan baru antara pasokan dan kebutuhan.

Hal tersebut diungkapkan Sudirman dalam forum energi internasional  EMER6 di Doha, Qatar, serta AIDIPEC dii Abu Dhabi, Uni Arab Emirates.

‎Sudirman mengatakan, saat ini terdapat perubahan situasi antara kebutuhan dan pasokan. Hal tersebut membuat harga minyak dunia mengalami penurunan. Karena itu, pasar migas perlu ditata ulang.

"Pelunya mencari keseimbangan baru dalam tatanan pasar migas ke depan, sehubungan denhan berubahnya situasi permintaan dan pasokan akibat tekanan harga minyak dunia,"kata Sudirman, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta,‎ Kamis (12/11/2015).

Sudirman mengungkapkan, semua negara sedang mencari solusi untuk ketahanan energinya, dengan memanfaatkan teknologi‎ dan energi baru. Sementara menyikapi pasar yang akan dibanjiri pasokan minyak, ia pun mengajak negera yang menghadiri forum tersebut untuk saling terbuka mencari solusi.

"Karena itu, yang terbaik adalah jika semua pihak secara transparan membuka diri, berdialog dalam suasana saling percaya untuk mencari solusi bersama" ungkapnya.

Dalam ‎forum terpisah, bersama Sekretaris Jenderal OPEC, Abdalla Salem el-Badri Dan Menteri Energi UAE Suhail al-mazrouei Sudirman juga mengeluarkan ajakanyang sama.

"Dalam situasi sulit, ketika satu pihak mengambil manfaat terlalu banyak, pasti akan memancing reaksi pihak lain untuk mengambil manfaat juga, dari pada saling merugikan lebih baik berdialog dan mencari pola kerjasama yang sustainable," tutur Sudirman.

Menurutnya tren yang akan berlangsung ke depan adalah perlombaan meningkatkan efisiensi, dengan mengurangi peran dalam mata rantai pasokan, dari hulu hingga ke hilir.

Sudirman Said hari ini meyelesaikan kunjungan kerjanya di Timur Tengah. Selama hampir sepekan, Sudirman berkeliling ke tiga negara: Qatar, Uni Emirat Arab, dan Saudi Arabia.

"Kunjungan kerja ini untuk mengkonnkritkan rencana kerjasama investasi yang telah dirintis pada waktu Presiden Jokowi berkunjung ke Timur Teng ah bulan September lalu, " tutup Staf khusus Menteri ESDM, Nizar Suhendra. (Pew/Zul)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya