Dampak Buruk dari Perkembangan Teknologi pada Kulit

Kurangi interaksi dengan gadget Anda. Hal ini dapat membahayakan kesehatan kulit Anda

oleh Annastasia Errine Bunandar diperbarui 13 Nov 2015, 21:00 WIB
Looking At Device

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan teknologi kini semakin maju, dan hebat. Mulai dari yang teknologi sederhana hingga yang rumit, semuanya membuat hidup Anda terasa lebih praktis dan mudah. Namun, siapa sangka ternyata di balik kemudahan dan keuntungan dari teknologi, ada juga dampak buruk yang timbul bagi kulit tubuuh. Berikut informasi yang dilansir dari Byrdie pada hari Kamis (12/11/2015), 3 penyebab dan dampak buruk dari teknologi bagi kulit Anda. (Ern/Atw).

Melihat hanndphone secara terus menerus

Setiap kali mengecek handphone atau tablet, secara tidak langsung Anda memperbesar gaya gravitasi pada wajah ke arah bawah, tenggorokan dan juga leher bagian atas. Para ahli akhirnya menamakan dampak ini, sebagai "Tech Neck". Keadaan dimana rahang Anda akan terlihat lebih turun, kulit pada area leher mengendur, dan adanya lipatan yang muncul di atas tulang selangka. Ini tandanya, penuaan dini telah terjadi pada kulit area leher. Ditambah lagi, tanpa sadar otot mata yang sering reflek menyipit untuk memperjelas penglihatan pada layar gadget berukuran kecil, ternyata memicu timbulnya keriput pada area mata.

Untuk itu, sebaiknya Anda memperbesar ukuran tulisan dan meningkatkan cahaya pada handphone atau tablet yang Anda gunakan. Sedangkan untuk perawatan wajah harian, Anda dapat menambahkan produk dengan kandungan retinol yang mampu mempercepat pergantian sel-sel kulit baru pada kulit.

 


Page 2

Cahaya yang keluar dari alat berteknologi yang Anda gunakan.

Setiap alat teknologi menggunakan cahaya HEV (High Energy Visible). Dimana cahaya biru yang dipancarkan, bukan hanya membuat Anda tetap terjaga sepanjang malam. Tapi juga menyebabkan terjadinya penuaan dini pada kulit Anda. Cahaya ini mampu menembus kulit lebih dalam dibandingkan sinar UV dan berpengaruh pada sel DNA. Menurut penelitian yang ada, cahaya HEV ini memiliki dampak buruk yang kurang lebih sama dengan dampak dari gabungan sinar UVA dan UVB yang terkena kulit.

Untuk menghindari terjadinya hal tersebut, Anda dapat menggunakan alas makeup atau pelembab yang diformulasikan khusus untuk melindungi kulit dari cahaya HEV dan cahaya infra merah.


Page 3

Medan magnet elektrik pada alat berteknologi.

Selain cahaya, ada juga EMFs (Electronic Magnetic Fields) yang mampu menembus lapisan dalam kulit dan merusak sel-sel pada kulit. EMFs yang terpancar dari alat teknologi tidak memberikan bahaya yang besar pada kesehatan Anda. Namun, frekuensi dari medan magnet elektrik inilah yang dapat terserap oleh kulit.

Untuk mengatasinya, Anda dapat melakukan perawatan facial secara rutin. Facial dapat membantu mengeluarkan racun yang tertumpuk dalam kulit. Perlu diketahui sebelumnya, radiasi dari EMFs ini mampu menembus ke dalam beberapa lapisan kulit manusia. Maka Anda harus memastikan bahwa produk yang Anda gunakan untuk merawat kulit, terdiri dari kumpulan molekul yang kecil. Sehingga produk perawatan tersebut juga mampu menembus lapisan-lapisan kulit dan mengatasi efek radiasi tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya