Liputan6.com, Jayapura - Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan menyebar 3.500 guru di Papua yang bertugas di garis depan. Penempatan ribuan guru ini dimaksudkan untuk memberantas buta aksara yang masih tinggi di Bumi Cenderawasih.
Mendikbud Anies Baswedan dalam kunjungannya ke Jayapura dalam rangka Hari Aksara Internasional ke-59 menyebutkan, ribuan guru yang akan akan disebar di Papua siap untuk di tempatkan di daerah terpencil.
"Garis depan yang dimaksud juga termasuk di wilayah perbatasan antarnegara dan juga tempat terpencil. Angkatan pertama kami telah menempatkan sekitar 798 guru di garis depan. Nantinya akan ada angkatan kedua dan seterusnya," ujar Anies di Jayapura, Kamis (12/11/2015).
Baca Juga
Advertisement
Memberantas buat huruf di Papua yang masih berkisar 28% dari jumlah penduduk di Papua atau sekitar 3 juta jiwa, bukan hanya tanggung jawab para pendidik, tetapi juga tanggung bawab semua pihak.
"Masyarakat pun harus berperan aktif dalam memberantas buta aksara. Tidak ada kata terlambat dalam belajar dan kita semua harus terus memposisikan untuk belajar. Jabatan boleh berganti, posisi bisa berubah dan kegiatan belajar harus tetap jalan," kata Anies.
Anies meminta kepada semua pihak untuk tidak membuat Papua terlambat, tetapi buatlah Papua untuk masa depan cemerlang. "Jangan hanya sekedar bicara tentang kekayaan alam di Papua. Semua harus membutuhkan kerja keras dan tak ada kerja instan," kata dia.
Kata Anies, jika satu orang terdidik di Papua dapat menuntuntaskan 1 orang buta aksara, maka seumur hidup akan selalu dikenang pengabdiannya oleh seseorang yang akhirnya bisa mengenal aksara teraebut. (Ron/Mut)