Liputan6.com, Jakarta - Sesuai dengan bebannya yang berat menjalankan perusahaan, para top eksekutif perusahaan-perusahaan besar mendapatkan gaji yang setimpal. Para top eksekutif di perusahaan-perusahaan besar dunia rata-rata menerima pendapatan kotor sebesar 1,45 juta Euro per tahun atau sekitar Rp 21,1 miliar, meningkat 3,8% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dari hasil studi yang dilakukan firma executive search, Pedersen and Partners menyebutkan, pendapatan kotor tersebut terdiri dari gaji pokok dan bonus tahunan, yang sudah dirata-ratakan, masing-masing sebesar 711.600 Euro dan 738.400 Euro. Persentase rata-rata kenaikan gaji pokok para top eksekutif adalah 4,5% dan kenaikan 2,7% untuk berbagai tunjangan lainnya. Sedangkan di tahun lalu, pendapatan kotor yang didapatkan para bos tersebut adalah 1,4 juta Euro.
Advertisement
Studi dilakukan berdasarkan data yang meliputi 1,800 top eksekutif di 340 perusahaan dari 18 negara. Data mengenai gaji diperoleh dari perusahaan-perusahaan besar dunia yang, rata-rata, mempekerjakan 133.300 pegawai, dengan turnover sebesar 42.7 milyar Euro, dan EBIT 4.1 milyar Euro.
Sementara itu, Conrad Pramboeck, Head of Compensation Consulting di Pedersen & Partners sekaligus peneliti studi global tentang kenaikan gaji para top eksekutif di dunia, menyatakan kenaikan ini terbilang biasa-biasa saja, karena adanya perlambatan ekonomi global yang terjadi belakangan ini.
"Stagnasi ekonomi menyebabkan persentase kenaikan gaji para top eksekutif di sebagian besar negara Barat terbilang biasa-biasa saja, hanya berkisar 3-4% per tahun” tutur Pramboeck dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis (12/11/2015).
Pramboeck juga mengatakan, persentase kenaikan gaji di Amerika Serikat lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan gaji di perusahaan besar di Eropa Barat
"Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat mendapat pengecualian dalam kasus ini karena persentase kenaikan gaji para top eksekutifnya mencapai angka 5.6% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tidak ada alasan objektif mengenai hal itu karena baik laba perusahaan maupun jumlah pegawai agak sedikit berkurang,” imbuhnya.
Besarnya tanggung jawab kepada top eksekutif adalah faktor penentu kenaikan kompensasi yang diberikan. Di dalam bidang industri manapun, gaji para top eksekutif yang bekerja di perusahaan besar lebih tinggi daripada mereka yang bekerja di perusahaan kecil. Rata-rata pendapatan tahunan para top eksekutif mengalami kenaikan sebesar 650.000 Euro per 50.000 pegawai.
Selain mendapatkan gaji yang tinggi, para top eksekutif ini juga mendapatkan bonus tahunan. Bonus tahunan diberikan tergantung dari laba yang didapat perusahaan.
Jika top eksekutif berhasil mencapai target, mereka akan mendapatkan bonus yang, biasanya, jumlahnya sama dengan gaji pokok setahun. Besaran bonus yang diterima oleh para top eksekutif dihitung dari laba perusahaan, terutama EBIT (earning before interest). Secara umum, penurunan laba perusahaan akan berpengaruh terhadap rendahnya bonus yang akan dibayarkan kepada para top eksekutif. Sebaliknya, jika laba perusahaan meningkat, para top eksekutif akan mendapatkan bonus yang signifikan.
Jika dibandingkan antara Amerika Serikat dan Eropa Barat, dilihat dari gaji pokok dan bonus jangka pendek, perusahaan-perusahaan Eropa Barat dan Amerika Serikat menawarkan paket kompensasi yang sama kepada para eksekutifnya. Rata-rata, top eksekutif di sebagian besar negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat menerima total kompensasi, yang berupa uang, pada kisaran 1,4 sampai dengan 1,5 juta Euro.
Perbedaan paling besar dalam struktur remunerasi ada pada insentif jangka panjang yang, biasanya, diberikan dalam bentuk opsi saham. Para top eksekutif dari perusahaan-perusahaan Amerika Serikat menerima opsi saham sebesar 470,000 euro, sementara top manajer dari perusahaan-perusahaan Eropa Barat hanya menerima opsi saham sebesar 109,000 Euro.
Secara global, Amerika Serikat dan Eropa Barat memberi kompensasi tertinggi kepada para top eksekutifnya. Rata-rata, gaji para top eksekutif di perusahaan-perusahaan besar di negara-negara berkembang seperti Cina, India, atau Afrika Selatan lebih rendah daripada para top eksekutif di Eropa Barat. Meskipun demikian, kenaikan gaji mereka lebih tinggi. Pramboeck menegaskan,
“saat ini, rata-rata gaji para top eksekutif dari negara-negara Barat naik sekitar 3-5%, sementara pada pasar yang sedang berkembang kenaikan sekitar 7-10%” tutur Pramboeck. (Zul/Igw)