Liputan6.com, Moskow - Para pejabat Kremlin menyatakan rencana rahasia torpedo nuklir jarak jauh Rusia yang diberi nama Status-6, seharusnya tidak muncul di berita televisi Rusia.
Kebocoran terjadi pada sebuah laporan stasiun pemerintah Channel One tentang pertemuan Presiden Vladimir Putin dengan komandan militer di Kota Sochi. Seorang jenderal terlihat mengkaji sebuah diagram sistem torpedo penghancur.
Advertisement
"Diluncurkan dengan menggunakan kapal selam, torpedo ini akan menciptakan pencemaran radioaktif pada wilayah yang luas," tulis dokumen tersebut seperti dikutip BBC, Kamis 12 November 2015.
"Sistem Status-6 multiguna laut dirancang untuk menghancurkan kompleks ekonomi penting musuh di daerah pantai dan menimbulkan kerusakan parah pada wilayah negara itu dengan menciptakan pencemaran radioaktif pada wilayah luas, membuatnya tidak bisa dipakai kegiatan militer, ekonomi dan aktivitas lain untuk jangka waktu lama", tambah dokumen itu.
"Memang benar bahwa sebagian data rahasia masuk dalam gambar liputan, karena itulah kemudian dihapus," kata juru bicara Putin, Dmitry Peskov.
"Di masa depan kita pasti akan mengambil langkah-langkah pencegahan agar hal ini tidak terjadi lagi," imbuh Peskov.
Namun, surat kabar pemerintah Rusia Rossiiskaya Gazeta melaporkan, rincian senjata tanpa menunjukkan diagram dan berspekulasi tentang perangkat kobalt super radioaktif. Jadi, kebocoran mungkin saja disengaja. (Ado/Dan)