Rombak Kabinet, Jokowi Diminta Tak Terpengaruh Politik

Anggota Komisi III DPR Arsul Sani meminta Jokowi agar pertimbangkan kinerja para menterinya saat akan reshuffle kabinet.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 13 Nov 2015, 12:22 WIB
Presiden Jokowi memimpin pelantikan lima menteri baru dan satu Sekretaris Kabinet di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Presiden Jokowi me-reshuffle sejumlah menteri Kabinet Kerja sekaligus melantik menteri baru. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi III DPR Arsul Sani ‎mengatakan, isu perombakan kabinet jilid II yang kian santer akhir-akhir ini harus disikapi oleh Presiden Joko Widodo.

Dia menyarankan, Jokowi tidak termakan isu atau bisikan dari orang-orang di sekitarnya terkait keputusan reshuffle kabinet jilid II ini. Sebab menurut dia, dalam mengganti menteri harus didasari hasil kinerjanya selama menjadi pembantu Presiden, bukan karena alasan politik.‎

"Sehingga siapa pun yang akan kena reshuffle maka basisnya adalah kinerja yang dinilai tidak memuaskan, bukan karena kebutuhan konfigurasi politik baru‎‎," kata Arsul Sani saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (12/11/2015).


Selain itu, ia juga menyinggung soal dorongan agar Jaksa Agung segera diganti. Sebagai salah satu mintra kerja dari Kejaksaan Agung, Arsul juga meminta agar Jokowi tidak mudah termakan isu ini. Dia berharap dalam memutuskan mengganti Jaksa Agung, Jokowi juga mempertimbangkan kinerjanya.

"Tentu saran saya agar kinerja seluruh menteri ini, termasuk Jaksa Agung, sebaiknya diumumkan oleh Presiden. Maka basisnya nanti kinerja," ujar Arsul Sani. (Nil/Sss)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya