Liputan6.com, London - Umum diketahui jika asap rokok menghasilkan bau tidak sedap di dalam kabin mobil. Tetapi, tidak banyak yang tahu bahwa hal itu juga berpengaruh dalam menurunkan harga jual kendaraan.
Melansir This Is Money, Jumat (13/11/2015), sebuah lembaga riset asal Inggris, CAP Automotive, mengatakan bahwa harga mobil bisa turun hingga 2.000 pound sterling atau sekira Rp 41,69 juta.
Dua faktor utama yang membuat rokok menurunkan harga mobil adalah kerusakan fisik yang bisa ditimbulkan, serta bau yang menempel.
"Jika Anda seorang perokok, hal pertama yang diperhatikan dealer adalah harga yang ditawarkan. Mobil harus dibuat baik agar cocok untuk dijual kembali," ujar Philip Nothard, retail and consumer editor CAP Black Book.
Baca Juga
Advertisement
Jika mobil dalam kondisi buruk, misalnya bau asap rokok serta banyaknya noda dan bolongan di kursi, maka perlu biaya yang besar untuk memperbaikinya. Inilah yang membuat harga mobil seorang perokok jatuh.
Bahkan, menurut Nothard, dealer dalam kasus tertentu tidak akan membeli mobil dari seorang perokok. "Karena waktu dan biaya untuk mendapatkan mobil yang bersih dan bebas bau lebih sulit," ujar Nothard.
Di Indonesia, aturan tentang merokok memang belum ketat. Baru ada aturan yang melarang seseorang merokok di angkutan umum. Sementara di Inggris, merokok di dalam mobil pribadi akan dilarang jika di dalamnya terdapat anak-anak.
(rio/gst)