Liputan6.com, Jakarta - Jenazah Dokter Dionisius Giri Samodra diterbangkan dari Ambon, Maluku ke Jakarta hari ini.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (13/11/2015), sulitnya sarana transportasi membuat pemulangan jenazah dokter muda yang meninggal dunia saat mengikuti program internship di Rumah Sakit Cendrawasih, Dobo, Kabupaten Kepulayan Aru Maluku ini harus melalui jalur darat, laut, dan udara.
Advertisement
Kamis sore dengan menggunakan speed boat milik pemerintah Kabupaten Aru, jenazah dokter yang kerap disapa Andra dibawa ke Tual Maluku Tenggara. Setelah 1 malam disemayamkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karel Satsuit Tubun, jenazahnya diterbangkan ke Ambon sekitar pukul 08.00 pagi tadi. Baru 1 jam kemudian jenazah dokter muda ini diterbangkan ke Jakarta menggunakan penerbangan reguler.
Sementara itu di rumah duka sang dokter muda di Pemulang Indah, Komplek Mahkamah Agung, Tangerang Selatan, Banten, keluarga dan rekan-rekan Dionisius terus berdatangan menyampaikan ucapan duka cita.
Dokter Dionisius Giri Samodra meninggal dunia akibat terserang penyakit campak. Sebelum meninggal ia menderita demam tinggi dan penurunan kesadaran. Karena keterbatasan fasilitas, ia tidak dapat ditangani di RS Cendrawasih Dobo.
Sang dokter muda juga tidak bisa dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar di Ambon karena keterbatasan biaya dan sarana transportasi. Sebagai dokter internship, Andra hanya menerima gaji sebesar Rp 2,5 juta, lebih kecil dari gaji buruh di Jakarta. (Mar/Mvi)