Jadi Mata-mata CIA, Polisi Rusia Divonis 13 Tahun Penjara

Kasus 'pengkhianat negara' Rusia meningkat tiga kali lipat pada 2013.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 13 Nov 2015, 16:32 WIB
Pengadilan Vonis 13 Tahun Penjara Polisi Rusia Mata-mata CIA (Reuters)

Liputan6.com, Moskow Pengadilan Tinggi Moskow menjatuhkan vonis hukuman 13 tahun penjara kepada Yevgeny Christov. Mantan polisi Rusia itu mengaku bekerja untuk CIA selama tiga tahun. Ia juga mengaku bersalah karena melakukan pengkhianatan negara.

Badan Keamanan Federal Rusia (FSB), Kamis 12 November kemarin, mengatakan, Yevgeny Christov telah bekerja untuk agen mata-mata Amerika Serikat CIA. Berdasarkan keputusan pengadilan, Christov akan ditahan di penjara dengan keamanan maksimum.

FSB mengatakan Chistov adalah mantan polisi yang ditugaskan pada Kementerian Dalam Negeri Rusia di Moskow, dan demi uang ia berkhianat menjadi mata-mata AS.

"Pada 2011, Christov, ketika bertugas di Kementerian Dalam Negeri Rusia, secara proaktif menjalin kontak dengan CIA dan bertindak sebagai mata-mata asing demi imbalan uang," tulis pernyataan itu, seperti dilansir DW, Jumat (13/11/2015).

"Christov direkrut oleh intelijen AS untuk mengintai informasi, termasuk rahasia negara dengan imbalan uang," lanjut pernyataan itu.

Tidak hanya untuk AS, semenjak hubungan Rusia dan Ukraina menegang tahun lalu, beberapa orang ditangkap karena dianggap telah melakukan kegiatan spionase.

Bulan lalu, seorang pria divonis 12 tahun penjara karena memberi rahasia kepada Ukraina. Pada September, Rusia dan Estonia bertukar agen mata-mata setelah Moskow dituduh telah menculik mata-mata Estonia.


Menurut kantor kejaksaan Rusia, ada 15 kasus pengkhianatan terhadap negara tahun lalu. Jumlah ini meningkat tiga kali lipat pada 2013. (Rie/Sun)*

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya