Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama enam gubernur seperti DKI Jakarta, Lampung, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) terkait pasokan sapi ke ibu kota.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Srie Agustina yang turut hadir dalam acara ini mengatakan, dengan adanya kerja sama ini nantinya daerah-daerah penghasil sapi seperti Lampung, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, NTB dan NTT akan lebih mudah memasok sapinya ke Jakarta.
"Sekarang sebagai tahap awal kerja sama ini, DKI Jakarta sebagai daerah konsumen dengan daerah-daerah produsen seperti NTT," ujar Srie di Kantor Kementan, Jakarta, Jumat (13/11/2015).
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, lanjut Srie, jika pasokan sapi ke Jakarta lebih lancar, maka diharapkan harga daging sapi di tingkat pedagang akan lebih murah dari harga saat ini yang masih bertahan pada kisaran Rp 100 ribu per kg.
"Harapannya harga yang akan terbentuk lebih murah. Karena kapalnya murah, kalau ada susut akan ditanggung," kata dia.
Menurut dia, dengan ada kerja sama langsung antara DKI Jakarta dengan daerah produsen sapi ini, serta adanya kapal khusus yang akan mengangkut sapi dari daerah produsen ke daerah konsumen ini, maka harga daging sapi di Jakarta bisa ditekan hingga Rp 79 ribu per kg.
"Harapannya kalau di RPH (rumah potong hewan) pakai harga normal rata-rata Rp 26 ribu-Rp 27ribu (harga sapi hidup), jadi dikali dua itu Rp 56 ribu, ditambah biaya RPH Rp 17 ribu, ditambah keuntungan pedagangan Rp 6 ribu, harapan maksimal sampai Jakarta Rp 79 ribu-Rp 85 ribu," tandas Srie. (Dny/Ahm)