Liputan6.com, Jakarta - Tokoh oposisi Aung San Suu Kyi telah memenangkan pemilu pertama di Myanmar setelah 25 tahun. Partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), juga memenangkan kursinya di parlemen.
Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri pun telah mengucapkan selamat kepada Myanmar atas terlaksananya Pemilu yang kondusif.
"Kita sudah memberikan selamat, Kementerian Luar Negeri sudah memberikan selamat terhadap pemilu yang lancar, demokratis," ucap Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/11/2015).
Setelah kemenangan peraih Nobel Perdamaian tahun 1991 tersebut, Retno pun berharap nantinya proses transisi di Myanmar dapat berjalan lancar. Proses transisi inilah yang sekarang menjadi sorotan dunia setelah berhasilnya Pemilu.
"Indonesia sudah mengatakan bahwa siap melanjutkan kerja sama dalam bidang demokratisasi dengan Myanmar, kita menyampaiikan komitmen untuk melanjutkan itu," papar Menlu Retno.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, Presiden Myanmar Thein Sein mengucapkan selamat kepada Aung San Suu Kyi setelah partainya muncul mengalahkan partai berkuasa dalam pemilihan umum bebas pertama di Myanmar setelah 25 tahun, dengan kemenangan mutlak di parlemen.
"Selamat kepada Ketua Aung San Suu Kyi dan partainya karena telah mengumpulkan dukungan dari rakyat," demikian pernyataan yang diunggah di Facebook oleh Juru Bicara Kepresidenan Myanmar, seperti dilansir Reuters, Rabu 11 November lalu.
Thein Sein menegaskan, pemerintah akan menerima hasil Pemilu dan menyetujui permintaan Suu Kyi untuk segera mengadakan pembicaraan rekonsiliasi. Kendati, keduanya belum sepakat dengan waktu dan lokasi perundingan.
"Pemerintah akan menghormati dan mengikuti pilihan dan keputusan rakyat, dan melakukan peralihan kekuasaan secara damai sesuai dengan jadwal," ujar Thein Sein.
Presiden Thein Sein pun akan bekerja dengan semua orang untuk menjamin stabilitas dalam periode pasca-pemilu. (Ans/Ron)