Pasca Teror, AS Tunda Penerbangan ke Paris

Meski Presiden Prancis Francois Hollande menginstruksikan menutup semua perbatasan, tapi bandara masih terus beroperasi.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 14 Nov 2015, 12:57 WIB
Serangan teror di Paris telah menewaskan 150 orang di Paris. Presiden Hollande pun harus dievakuasi saat peristiwa tersebut terjadi.

Liputan6.com, Paris - Serangkaian teror mencekam Paris, Prancis. Pascaserangan itu, Amerika Serikat (AS) menunda semua penerbangan yang menuju negara itu.

"Beberapa maskapai penerbangan termasuk American Airlines mengatakan mereka akan menunda penerbangan ke Paris," begitu laporan terakhir seperti dikutip The Guardian, Sabtu (14/11/2015).

Namun, meski Presiden Prancis Francois Hollande menginstruksikan menutup semua perbatasan, tapi bandara masih terus beroperasi. Banyak maskapai seperti United, Delta, dan Air France KLM Royal Dutch Airlines yang beroperasi secara normal.

Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan, bandara akan tetap dibuka. Namun, pemeriksaan akan ditingkatkan.

Tidak hanya bandara yang masih dibuka, layanan kereta api juga masih terus beroperasi seperti biasa.

Eurostar mengatakan, layanan kereta api antara Inggris dan Prancis akan dijalankan seperti biasa pada Sabtu ini. (Nil/Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya