Liputan6.com, Paris - Peristiwa mengerikan terjadi di pusat Kota Paris, Prancis pada Jumat 13 November 2015 malam waktu setempat. Ada 7 serangan dalam rangkaian teror di 6 lokasi.
Kepolisian setempat mengklaim telah berhasil membunuh semua pelaku teror. Walau demikian, Pemerintah Prancis menyebut 153 orang tewas dalam kejadian tersebut.
Advertisement
Presiden Prancis Francois Hollande pun segera menetapkan status darurat di seluruh Kota Mode itu. Pemerintah Prancis juga menutup seluruh pintu perbatasan, Jumat 13 November 2015 malam waktu setempat.
Berikut 6 lokasi serangan yang diduga dilancarkan sebagai balas dendam terhadap penderitaan rakyat Suriah yang dilansir Antaranews:
Gedung Konser Bataclan
Arena pertunjukan musik berkapasitas 1.500 orang merupakan tempat populer di Paris. Pada saat serangan terjadi, grup musik asal Amerika Serikat Eagle Of Death Metal (EODM) sedang menggelar konser.
Beberapa pria berpakaian hitam dan menjinjing AK-47, masuk ke gedung. Mereka dengan tenang melepaskan tembakan ke arah kerumunan penonton.
Sebanyak 4 penyerang tewas setelah polisi datang. Sebanyak 3 di antaranya bunuh diri dengan meledakkan bom rompi dan satu lagi tembak di tempat polisi.
Polisi menembaknya setelah pelaku memberondong lebih dari seratus orang penonton dengan peluru tajam.
Advertisement
Stadion Sepak Bola Stade de France
Sebanyak 3 ledakan keras terdengar di luar stadion nasional Prancis saat berlangsung pertandingan persahabatan antara tuan rumah Prancis dan Jerman.
Setidaknya 5 tewas di luar arena stadion tuan rumah Piala Dunia 1998 itu. Sementara beberapa lainnya cedera parah.
Salah satu ledakan terjadi di depan suatu restoran cepat saji yang terletak di pinggir stadion.
Setidaknya 1 dari 2 ledakan di Jalan Jules Rimet adalah serangan bom bunuh diri.
Presiden Prancis Francois Hollande yang sedang menyaksikan pertandingan persahabatan itu, segera dievakuasi.
Pertandingan tersebut berlangsung sampai selesai dan stadion segera dikosongkan dalam suasana relatif lebih tenang.
Rue de Charonne
Sedikit ke arah timur di Rue de Charonne, sebanyak 18 orang tewas. Seorang saksi mengatakan sasaran utama adalah sebuah restoran Jepang.
"Darah berceceran di mana-mana," kata seorang saksi mata.
Seorang saksi mata lain mengaku dia mendengar rentetan tembakan selama 2 atau 3 menit.
"Saya melihat orang berlumuran darah di tanah, tapi saya tidak tahu apakah mereka sudah tewas," kata saksi tersebut.
Advertisement
Rue Bichat
Reu Bichat adalah sebuah restoran Kamboja yang berada di bagian utara Paris.
"Kami mendengar suara tembakan, sekitar 30 detik. Kami pikir itu adalah petasan," kata Pierre Monfrot, seorang saksi mata yang berada di dekat lokasi kejadian.
Florence, seorang sakti mata lainnya, mengaku tiba di tempat kejadian dengan mengendari skuter sekitar satu menit kemudian.
"Banyak tergeletak di tanah, tidak ada yang bergerak dalam restoran Le Petit Cambodge semua tergeletak di lantai Bar Carillon," kata Florence.
"Suasana sangat sunyi, banyak yang tidak mengetahui apa yang terjadi. Seorang gadis dipangku oleh seorang pria muda. Ia tampaknya sudah tewas," lanjut dia.
Rue de la Fontaine au Roi
Beberapa ratus meter dari Bataclan, restoran pizza Casa Nostra menjadi target lainnya.
Menurut saksi mata, Mathieu (35), 5 orang tewas akibat serangan senjata otomatis.
"Ada 5 orang yang tewas di sekitar saya, lainnya di jalan. Darah di mana-mana. Saya beruntung," kata Mathieu.
Advertisement
Boulevard Voltaire
Seorang sumber penegak hukum mengatakan salah satu penyerang meledakkan bom yang disimpan di rompinya di Boulevard Voltaire.
Lokasi ini juga tidak jauh dari Bataclan.
Tapi belum diketahui secara pasti jumlah korban akibat ledakan bom bunuh diri tersebut. (Bob/Mvi)