Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai wajar sering marah-marah dalam memimpin Ibu Kota. Dia menyebut, dewa saja marah ketika melihat kelakuan manusia yang melenceng dari pakemnya.
"Kalau marah di sesuatu yang pantas marah, ya wajar. Dewa saja marah," tegas Ahok, di Jakarta, Sabtu (14/11/2015).
Hal itu disampaikan Ahok saat membuka acara Lokasabha VI Parisadha Hindu Dharma Indonesia, di Pura Aditya Jaya, Jakarta.
Dewa yang dimaksud Ahok di agama Hindu adalah Dewa Siwa. Dewa Siwa merupakan dewa yang tugasnya menunjukkan kemarahan Tuhan dan memberikan hukuman.
Baca Juga
Advertisement
Namun, dia sadar marah itu ada batasannya. Dia tidak boleh marah bila matahari sudah terbenam.
"Tidak boleh marah sampai matahari terbenam, kena stroke nanti. Bukan marah sepanjang hari. Marah itu ada baiknya, itu ciptaan saya," tegas mantan Bupati Belitung Timur itu.
Ahok juga menyelipkan kampanye tentang 5 tertib, yaitu tertib buang sampah, tertib lalu lintas, tertib berjualan bagi PKL, tertib berdemo, dan tertib berhunian pada kesempatan itu. (Bob/Mvi)