Liputan6.com, Kyoto Situs berita Yomiuri Online yang merupakan bagian dari Yomiuri Shimbun, melaporkan pada Jumat lalu bahwa Kepolisian Prefektur Kyoto menangkap tiga laki-laki Tiong Hoa atas tuduhan pelanggaran hak cipta.
Baca Juga
Advertisement
Seperti dilansir dari Anime News Network, Jumat (13/11/2015), ketiganya ditangkap setelah diduga mengunggah hasil scan dari sebuah bab manga One Piece karya Eiichiro Oda ke dalam situs berbahasa Inggris. Polisi juga melayani surat perintah penangkapan terhadap karyawan pria Jepang dari perusahaan pengiriman.
Menurut sumber The Yomiuri Shimbun yang dekat dengan penyelidikan, karyawan perusahaan pengiriman diduga memperoleh salinan edisi ke-49 tahun ini dari majalah Weekly Shonen Jump terbitan Shueisha selama pengiriman majalah dari percetakan ke toko buku.
Secara individual, ia kemudian memberikan salinan manga kepada kaki tangannya, yang kemudian diduga mengunggah bab baru One Piece ke situs bajakan berbahasa Inggris.
Sementara laporan yang ada tidak menyebut nama situsnya, namun disampaikan bahwa situs ilegal itu memuat lebih dari 4.000 manga terjemahan bahasa Inggris. Menurut sumber, scan dan upload manga One Piece secara ilegal itu bahkan sudah tersedia empat hari sebelum edisinya muncul di rak-rak toko.
Laporan dari Yomiuri Shimbun menyatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, distribusi ilegal manga telah menjadi masalah. Dikarenakan, manga kini lebih populer di seluruh dunia. Sehingga, ini menjadi yang pertama kalinya sebuah situs bajakan untuk pembaca internasional diekspos."
Laman The Wall Street Journal melaporkan pada Jumat bahwa para tersangka diduga meng-upload bab manga One Piece ke situs bahasa Inggris mangapanda. Surat kabar tersebut juga menambahkan bahwa tersangka dari Jepang di perusahaan pengiriman itu adalah seorang pria 69 tahun dari Prefektur Saitama.
Keempat orang yang ditangkap telah membantah tuduhan, dan tersangka dari Jepang di perusahaan pengiriman telah mengutip pernyataan: "Saya hanya mengirimkan bukunya."
Tak salah memang pemberantasan terhadap pembajakan manga digalakkan di Jepang, terutama bagi One Piece. Pasalnya, Eiichiro Oda selaku sang pengarang mengaku jam tidurnya hanya sedikit demi bisa mengejar deadline sambil merangkai cerita yang bagus di setiap babnya. (Rul/Fei)