Institusi Prancis di Indonesia Dijaga Ketat Usai Teror Paris

Corinne mengucapkan terima kasih atas dukungan yang dilakukan Polri.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Nov 2015, 22:32 WIB
Otoritas keamanan Prancis menyebutkan 7 dari 8 pelaku penyerangan mematikan di Kota Paris tewas karena bom bunuh diri.

Liputan6.com, Jakarta - Prancis menyatakan situasi darurat nasional pasca-teror di Kota Paris, Jumat 13 November malam waktu setempat. Bahkan Prancis menetapkan hari berkabung nasional 3 hari.

Pengamanan ekstra ketat dilakukan di sejumlah titik vital. Bahkan Presiden Prancis Francois Hollande meminta agar penjagaan di perbatasan negaranya diperketat.

Respons atas aksi teror tersebut ternyata juga terjadi di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Beberapa institusi Prancis yang ada di wilayah RI dijaga ketat. Demikian disampaikan Duta Besar Prancis untuk Indonesia Corinne De Breuze.

"Seperti yang Anda lihat di depan Kedutaan Besar dan Institute Francais di Jakarta dan Bali, kami memiliki bantuan personel khusus dari Polri," ujar Corinne di Kedubes Prancis, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2015) malam.


Corinne berterima kasih atas dukungan yang dilakukan Polri. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Presiden Jokowi dan seluruh masyarakat RI atas ungkapan belasungkawa dan simpatinya.

"Kami terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, para menteri, masyarakat, juga Polri," tutur Corinne.

‎Selama 3 hari ini, institusi milik Prancis di seluruh dunia ditutup menyusul pernyataan Presiden Francois Hollande yang menerapkan hari berkabung nasional. Situasi darurat ini diterapkan pasca-serangkaian aksi teror yang terjadi di Kota Paris. (Ron/Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya