Saat Anak Demam, Cukupkah Hanya Dikompres?

Mengompres merupakan salah satu upaya untuk meredakan demam yang biasa dilakukan para orangtua.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 15 Nov 2015, 14:00 WIB
Anak sakit (parentdish.ca)

Liputan6.com, Jakarta Mengompres merupakan salah satu upaya untuk meredakan demam yang biasa dilakukan para orangtua. Namun, cukupkah upaya mengompres untuk menurunkan demam anak dan membuat mereka kembali ceria? dr Dita Elvina, Koordinator Instalasi Gawat Darurat Brawijaya Children and Women Hospital mengatakan, orangtua harus paham langkah apa yang harus diambil supaya anak merasa nyaman, agar dapat beristirahat sehingga proses penyembuhan berjalan dengan cepat. Demam cepat turun, anak pun kembali beraktivitas.

"Sayang, ketika demam, si kecil sering merasa tidak nyaman sehingga sulit untuk beristirahat," kata dr Dita dalam diskusi media bersama Hansaplast Indonesia, ditulis Minggu (15/11/2015).

Dengan diluncurkannya plester kompres demam yang khusus ditujukan untuk anak berteknologi advanced hydro-gel serta mengandung relaxing aromatic complex lavender dan eucalyptus oil diharapkan anak merasa lebih nyaman. Sebab, lavender sering dimanfaatkan sebagai terapi aroma yang memberi efek menenangkan dan menyejukan. Sedangkan eucalytus oil dapat membantu melancarkan pernapasan.

Perpaduan kedua kandungan ini akan membantu anak mendapatkan tidur yang berkualitas. Demam, jelas dr Dita Elvina, bukanlah penyakit utama, melainkan reaksi alam tubuh terhadap suatu penyakit atau pertanda bahwa tubuh melakukan perlawanan terhadap infeksi. Untuk memastikan anak demam, orangtua perlu mengukur suhu tubuh anak terlebih dahulu. Sebab, anak dapat dikategorikan demam jika suhu badan melebihi 37,5 derajat celsius.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya