Liputan6.com, Antalya - Kementerian Luar Negeri RI menelusuri kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban serangan teroris di Kota Paris, Prancis. Hingga saat ini tidak ada laporan adanya WNI yang menjadi korban kejadian tersebut.
"KBRI Paris melakukan penelusuran mengenai kemungkinan ada korban WNI, sejauh ini belum ada informasi korban dari WNI," kata Menlu Retno Marsudi dalam jumpa pers di Hotel International Comport (IC) Santai di Antalya Turki, Minggu (15/11/2015) dini hari.
Advertisement
Menlu menyebutkan begitu kejadian, pihaknya langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak dan mesin perlindungan langsung bekerja.
"Ada 5 hotline antara lain hotline di Paris dan di Kemenlu. 5 Hotline berfungsi dengan baik," kata Menlu.
Menurut dia, dalam KTT G20, Indonesia juga akan menyampaikan upaya pemberantasan terorisme. "Presiden Jokowi menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam memberantas terorisme. Tidak ada negara yang aman dari terorisme sehingga cara yang ditempuh adalah kerja sama," kata Retno.
Menlu menyebutkan Presiden Jokowi tiba di Antalya pada Sabtu malam sekitar pukul 20.00 waktu setempat atau Minggu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB untuk menghadiri KTT G20.
"Agenda Presiden besok cukup padat, antara lain pertama pertemuan dengan PM Kanada. Kedua dengan Presiden Tiongkok, berikutnya pertemuan G20 sendiri di mana ada 3 yaitu working lunch dengan tema soal climate change (perubahan iklim), kemudian working session I inclusive economy and investment," kata dia.
Menurut Retno, juga akan ada acara penyambutan resmi dan resepsi pada malam hari. Presiden Jokowi berada di KTT G20 tidak sampai selesai karena pertimbangan ada pekerjaan di dalam negeri dan Wapres Jusuf Kalla juga akan menghadiri KTT APEC di Manila.
HOTLINE PERLINDUNGAN WNI PASCA-SERANGAN DI PARIS
KBRI Paris
Tutu: +33 621122109
Dila: +33 609151317
Ramadhan: +33613504920
KJRI Marseille
+33618221283
UNTUK KELUARGA WNI DI INDONESIA
Kemlu +6281289009045 (Upi)
(Ant/Ado/Nda)