Liputan6.com, Padang - Gunung Marapi di Sumatera Barat meletus pada Sabtu malam 14 November 2015. Namun abu hasil letusan tersebut hanya dirasakan di satu daerah saja.
Gunung yang mencakup Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padangpanjang ini menyemburkan abu vulkanik ke daerah Nagari Panyalaian, Kabupaten Tanah Datar. Sementara untuk daerah lainnya belum ada laporan.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggunalan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang Panjang, Erizal, hal ini disebabkan oleh arah angin dan hujan yang mengguyur beberapa daerah di Sumbar semalam.
"Kita memang dapat info dari daerah Panyalaian semalam, namun untuk daerah Padangpanjang sendiri belum ada laporan. Tapi kita tetap waspada dan Siaga II," ujar Erizal kepada Liputan6.com di Padang, Sumbar, Minggu pagi (15/11/2015).
Sementara Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi, Warseno menyatakan, sebaran abu vulkanik tidak terlalu tebal. Hanya ada satu daerah yang merasakan abu vulkanik dari letusan Gunung Marapi.
"Kita dapat info dari daerah Panyalaian, namun dari daerah lain tidak ada laporan sampai saat ini. Hujan lebat tadi malam, bisa dikatakan membantu. Kita terus memantau, dan saya sudah melaporkan ke pusat," ujar Warseno.
Dia menjelaskan, dibanding dengan 'batuknya' Marapi pada awal 2014 lalu, abu vulkanik hasil erupsi gunung tersebut kali ini tak terlalu berdampak.
"Pada letusan 26 Februari 2014, abunya sampai ke arah tenggara, daerah Batipuah dan sekitarnya, dengan intensitas abu yang sedang. Kalau malam tadi, abunya ada yang tipis, ada yang sedang dan ada yang tebal seperti daerah Panyalaian," tutur dia.
"Tapi karena hujan, abunya tidak bisa diamati dengan jelas," pungkas Warseno. (Ndy/Mut)