Liputan6.com, Palu - 5 Jenazah anggota TNI-AD dari Satuan Tugas Yonif Linud 433/JS/Brigif 3/Kostrad Maros, Sulawesi Selatan, yang meninggal dunia dalam kecelakaan di Pegunungan Padeha, Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah diberangkatkan ke kampung halaman.
Sebelum diberangkatkan melalui Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu menggunakan pesawat komersil sekitar pukul 18.30 Wita, jenazah lebih dulu disemayamkan di kamar jenazah Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palu, kemudian dilakukan upacara pelepasan di bandara.
Advertisement
Pihak RS terpaksa memulangkan kelima jenazah karena pihak keluarga dan petinggi TNI yang ada di Makassar, Sulawesi Selatan telah menunggu jenazah untuk dimakamkan di kampungnya masing-masing di Makassar.
"Tadi sekitar pukul 18.30 Wita diterbangkan ke Makassar dari Bandara," aku petugas di RS Bhayangkara, Dani kepada Liputan6.com, Minggu (15/11/2015).
Misi Mengejar Santoso
Sebelumnya, truk yang dikendari oleh warga sipil bernama Syaiful hendak menuju sektor IV Desa Napu, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso dengan melintasi jalur darat Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Minggu pagi.
Namun, belum sampai di tempat tujuan, truk yang ditumpangi regu yang dipimpin Wadan Sektor IV Kapten Yustianto itu masuk ke jurang setelah menyalip salah satu truk lainnya yang berada tepat di depannnya dalam konvoi ke sektor IV. Truk sempat berbenturan kemudian oleng dan langsung terjun ke jurang.
Dalam musibah itu, 5 anggota TNI tewas dan belasan lainnya luka-luka. Mereka yang tewas adalah, Praka Ahmad Darman, Praka Sulaiman, Praka Muktar, Praka Makmur, dan Serda Junaedi.
Sedangkan korban luka ringan dan berat yakni Serma Rohani, Praka Efendi, Pratu Sainal, Praka Dedi S, Praka Salam, Prada Abd Aziz, Sertu Asalaudi, Praka Kadek, Kopda Sulaiman, Kopka Risman M, Praka Rismani, Sertu Hagani, Kopda Ruslin, dan sopir truk Syaiful.
Misi anggota TNI-AD ke sektor IV Desa Napu untuk melaksanakan operasi Camar Maleo IV dengan tujuan mengejar dan menangkap kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso.
Hingga berita ini diterbitkan belum ada konfirmasi resmi dari petinggi TNI, baik Kodim maupun Korem 132 Tadulako Palu. (Ado/Nda)