Liputan6.com, Queensland - Dua pekan lamanya Tracey Slatter terbaring tak berdaya. Namun akhirnya dia bisa membuka mata dan bernafas melalui paru-paru baru hasil transplantasi. Tracey langsung tau apa yang harus dia lakukan.
Wanita ini sudah menderita penyakit paru-paru stadium terminal yang hanya bisa diselamatkan oleh donor organ. Sejak sadar, dia selalu menulis surat hingga melewati satu tahun ulang tahun operasinya.
Advertisement
"Saya bilang suami agar saya terus menulis sampai mereka memberitahukan untuk berhenti dan mereka tidak pernah melakukannya," kata Tracey, dikutip dari Examiner Australia, pada Minggu (15/11/2015)
"Saya mencoba untuk mengatakan betapa bersyukurnya kami karena saya sedang sekarat waktu itu. Terima kasih tampaknya tidak cukup. Apa yang mereka berikan kepada saya, tidak ada hadiah yang bisa dibandingkan," tuturnya lagi.
Setiap pemilihan kata-kata dalam surat dipilih dengan hati-hati, yakni mengaburkan informasi identitas sesuai dengan aturan pemerintah. Namun wanita asal Gladstone, Queensland, ini selalu meninggalkan petunjuk bahwa dia ingin ditemukan.
Di tempat yang berbeda, dua bersaudara Suzie dan Thuy Nguyen tengah mengenang adik mereka, Aileen, yang meninggal setelah depresi 14 bulan sebelumnya. Meskipun mereka tidak pernah membalas surat Tracey, setiap kali mereka berkunjung ke keluarganya di Adelaide, salah satu putri Aileen membaca surat-surat itu.
Karena iseng, mereka mencoba mencari di internet dengan Google dengan melihat-lihat berita lokal tentang transplantasi paru-paru dan ciri-ciri penerimanya. Tanpa pikir panjang, mereka mencoba untuk menghubungi si penerima.
"Paru-paru kakakku berada di dalam tubuh Tracey. Pertama kali bertemu dengannya, hati ini mulai berdebar," kata Suzie Nguyen.
"Koneksi ini begitu menakjubkan dan begitu dekat. Mereka ingin datang ke sini. Mereka ingin pergi crabbing, memancing, berkemah. Kedua keluarga telah menjadi satu keluarga," tutur Tracey yang akhirnya bertemu Nguyen bersaudara pekan lalu.
Menurut survei 2014 oleh Organ and Tissue Authority, hampir seperempat dari keluarga pendonor tidak menerima korespondensi dari penerima meskipun mereka sebetulnya ingin berhubungan.
Selain itu, regulasi rumah sakit juga menyimpan identitas pendonor agar sang penerima tidak mengalami stres karena memikirkan orang yang memberikan pertolongan sudah meninggal.
Penerima donor biasanya diminta mengecek surat ke Donate Life yang sudah meneliti surat-surat masuk serta tidak mengidentifikasi informasi pendonor yang terlalu spesifik.**