Liputan6.com, Jakarta - Polisi memastikan benda yang digunakan pelaku teror untuk meledakkan Gedung Perkantoran Multipiranti Graha adalah granat jenis manggis. Granat yang biasa disebut granat genggam itu adalah peledak yang biasa digunakan untuk melumpuhkan dari jarak 10-30 meter.
"Dipastikan ini granat, yaitu jenis manggis," tegas Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti di lokasi ledakan, Jalan Raden Inten 2 Nomor 2, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (16/11/2015).
Menurut dia, olah tempat kejadian perkara dilakukan dengan sistem terintegrasi antara tim forensik dan DVI Puslabfor Polri, Inafis Polda Metro Jaya, Reserse Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Timur dan Polsek Duren Sawit.
Mantan polisi PBB ini berharap temuan di sekitar titik ledakan seperti tuas pemicu granat dan serpihan badan granat dapat menjadi petunjuk awal penyelidikan. "Kami berharap dari hasil olah TKP ada petunjuk yang signifikan. Sekarang sedang didalami oleh tim forensik. (Tanda-tanda granat) ada. Ada pin pengamannya, kami temukan," jelas Krishna.
Pantauan Liputan6.com, setelah hampir 6 jam menyisir gedung, tim memasukkan benda-benda di sekitar lokasi ledakan untuk diidentifikasi. Benda itu dikumpulkan dalam sebuah koper oranye hitam.
Baca Juga
Advertisement
Ledakan terjadi pukul 03.30 WIB Senin (16/11/2015). Saat itu, 2 orang satpam sedang berjaga di lokasi tersebut. Salah satu satpam di antaranya, Supriyatna Maulana sedang beristirahat di tikar sambil mengisi daya ponsel. Granat tersebut dilempar dari depan gedung dan mendarat di lobi yang hanya berjarak 2 meter dari tempat Supriyatna berbaring.
Pria 30 tahun itupun terkena dampak ledakan dan menderita luka sobek akibat pecahan kaca dan granat di bagian dada, tangan dan kaki. Dia kemudian dilarikan ke RS Islam Pondok Kopi untuk mendapat pertolongan medis.
Humas RS Islam Pondok Kopi Didin Sahidin mengatakan Supriatna akan menjalani operasi untuk membersihkan pecahan kaca dan material granat. (Bob/Mut)