Awal Musim Hujan, Puting Beliung Rusak Puluhan Rumah di Ogan Ilir

Sekitar 50 lainnya rusak berat, sedang dan ringan, akibat angin yang datang pada Jumat hingga Sabtu 14 November 2015.

oleh Raden Fajar diperbarui 16 Nov 2015, 13:36 WIB
Puluhan rumah rata dengan tanah saat angin puting beliung menerjang Desa Sejangko 2, Kecamatan Rantau Panjang, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan. (LIputan6.com/Raden Fajar)

Liputan6.com, Palembang - Puluhan rumah rata dengan tanah saat puting beliung menerjang Desa Sejangko 2, Kecamatan Rantau Panjang, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian yang berlangsung pada akhir pekan lalu itu.

Sebanyak 11 rumah rata dengan tanah. Sementara sekitar 50 lainnya rusak berat, sedang dan ringan, akibat angin yang datang pada Jumat hingga Sabtu 14 November 2015.

Sejumlah warga masih berusaha membersihkan puing rumah dan barang berharganya pada Senin (16/11/2015).

"Kalau saja anginnya datang malam hari mungkin sudah banyak korban jiwa. Tapi ini siang hari sehingga sedikit banyak warga masih bisa antisipasi," kata Hatta salah seorang warga yang rumahnya ikut roboh.

Beruntung bagi dia, saat rumahnya roboh, istri dan anaknya berada di luar rumah.

Halnya yang dialami Ruslan, warga lain. "Suara angin kencang bergemuruh, datang bersama hujan. Semua sudah panik, berusaha menyelamatkan diri," kata Ruslan.

Tak lama berselang, rumah yang ditinggalinya belasan tahun lalu rata dengan tanah. Beberapa pohon juga ikut tumbang, sehingga memutuskan kabel aliran listrik.

Setelah dilakukan pendataan, Kades Sejangko 2, Bakrin memastikan ada 66 rumah yang terkena dampak angin puting beliung.

Pascabencana itu, mereka tinggal di tenda yang disediakan pemerintah setempat. "Juga ada yang menumpang tinggal dengan keluarganya setelah peristiwa ini. Tetapi, sudah kami laporkan dengan pimpinan, untuk ditindaklanjuti," ungkap Bakrin.

Bantuan terus berdatangan bagi korban musibah ini, terlebih, usai Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Pemkab OI, Edy Rizal dan Ketua PMI Drs H Ahmad Yani MM meninjau lokasi kejadian. Seperti beras, dan bahan pokok lain yang jadi kebutuhan masyarakat.

"Ada tenda dan selimut juga. Setelah ini (pendataan), rumah warga yang rusak akan kami ajukan untuk dibangun ulang, karena apabila di atas 30 rumah itu jadi tanggung jawab pemerintah,"ujar Bakrin.

Berikut ini, data sebaran daerah rawan longsor, banjir, banjir bandang di Sumatera Selatan:
 
Kerawanan Sumsel
- 163 titik rawan longsor.
- 560 titik rawan banjir.
- 94 titik rawan banjir bandang.
- 59 titik rawan angin puting beliung.
 
Rawan Longsor Terbanyak
- Lahat 58 titik.
- OKU Selatan 33 titik.
- Musi Rawas 28 titik.
 
Rawan Banjir Terbanyak
- Lahat 95 titik.
- OKI 74 titik.
- Ogan Ilir 69 titik.
 
Rawan Banjir Bandang Terbanyak
- Ogan Ilir 34 titik.
- Muara Enim 27 titik.
- Lahat 17 titik.
 
Rawan Angin Puting Beliung Terbanyak
- Ogan Ilir 11 titik.
- Lahat 39 titik.
- Musi Rawas 9 titik.

Kerawanan di Palembang
- 1 titik rawan longsor.
- 40 titik rawan banjir.
- 2 titik rawan banjir bandang.

(Bob/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya