Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Setya Novanto mengaku mendatangi Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mengantarkan undangan pernikahan anaknya. Selain itu, ia juga mengklarifikasi kabar mengenai dugaan adanya pimpinan Dewan yang terlibat dalam pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla soal kontrak karya PT Freeport Indonesia.
Politikus Partai Golkar yang akrab disapa Setnov itu sekaligus menyampaikan klarifikasi kepada JK bahwa dirinya tak pernah mencatut nama Presiden Jokowi ataupun Wapres JK dalam kesempatan bertemu para petinggi PT Freeport Indonesia.
"Dengan isu-isu tersebut, tentu saya menyampaikan bahwa saya tidak pernah membawa-bawa nama presiden ataupun wapres. Karena yang saya lakukan adalah yang terbaik untuk kepentingan bangsa dan negara dan untuk kepentingan masyarakat Indonesia. Khususnya, masalah Papua, tentu saya berjuang supaya pendapatan masyarakat Papua akan lebih baik," ucap Setnov di Kantor Wapres, Jalan Veteran I, Jakarta Pusat, Senin (16/11/2015).
Baca Juga
Advertisement
Ia pun meluruskan kabar miring yang menyebut dirinya membawa-bawa nama presiden untuk kepentingan pribadi.
"Saya harus menyampaikan saya tidak pernah menggunakan masalah ini untuk kepentingan yang lebih jauh. Jadi saya enggak pernah membawa (mencatut) nama presiden atau wapres," ucap Setya Novanto.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said sebelumnya melaporkan seorang anggota DPR ke Majelis Kehormatan Dewan (MKD). Wakil rakyat itu diduga menjanjikan kelancaran proses perpanjangan operasi PT Freeport Indonesia dengan imbalan saham.
Sudirman menjelaskan, dia telah melaporkan nama, waktu, tempat kejadian, dan pokok pembicaraan yang dilakukan salah satu anggota DPR dengan pimpinan PT Freeport Indonesia.
"Pertemuan tadi bermaksud agar MKD dapat menindaklanjuti dengan proses institusional dan konstitusional," papar Sudirman, usai bertemu dengan MKD di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. (Ans/Mut)**