Ada Teror Paris, Prancis Diminta Lupakan Gelar Euro 2016

Tiga bom terjadi di Stade de France dalam serangan teroris tersebut.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 17 Nov 2015, 03:02 WIB
Suporter sepak bola berkumpul di lapangan menunggu izin keamanan untuk meninggalkan Stade de France di Saint-Denis, Paris, (13/11). Saksi mengatakan tiga ledakan terdengar di luar sebuah bar di dekat stadion Stade de France. (PHOTO/FRANCK FIFE)

Liputan6.com, Paris - Teror Paris yang terjadi pada akhir pekan lalu membuat Just Fontaine cemas. Legenda sepak bola Prancis itu berharap negaranya untuk mundur sebagai tuan rumah Piala Eropa tahun depan.

Serangan teroris melumpuhkan kota Paris pada Jumat (13/11/2015) malam. Sedikitnya 129 orang tewas dan ratusan lainnya masih mendapat perawatan hingga sekarang.

Bahkan tiga bom terjadi di Stade de France dalam serangan teroris tersebut. Padahal Stade de France merupakan salah satu venue gelaran sepak bola antar negara Eropa paling bergengsi tahun depan.

"Saya pikir Prancis harus menurunkan egonya untuk menjadi tuan rumah. Saya sedih harus mengatakan ini, apalagi saya selalu mengikuti Piala Eropa," ujar Fontaine seperti dilansir Soccerway.

 

Baca Juga

  • Karier Ibrahimovic Ditentukan Saat Melawan Denmark
  • Sepakbola Jerman Perangi Aksi Teror di Laga Kontra Belanda
  • Gandeng Freeport, Persipura Dapat Rp 2,5 Miliar



"Saya sangat khawatir kejadian pekan lalu bakal terulang lagi. Semua negara bisa menggelar Piala Eropa, tapi Prancis tidak," ujarnya.

Dia juga yakin trauma yang menghinggapi warga Prancis dan fans sepak bola pada umumnya bakal hilang dalam waktu yang lama. Meski Pemerintah Prancis menjamin ajang Piala Eropa takkan terganggu dengan teror kemarin.

"Waktu memang bakal menyembuhkan luka. Namun saya pikir tidak akan ada orang yang kembali ke Stade de France dalam waktu dekat. Pikiran mereka pasti ada bom yang akan diledakkan di tempat itu," kata Fontaine. (Vid/Def)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya