Harvard University AS Diancam Bom

Ancaman bom dikirim melalui email kampus.

oleh Muhammad Ali diperbarui 17 Nov 2015, 02:33 WIB
Harvard University, Cambridge, Massachusetts, AS. (Washington Post)

Liputan6.com, Boston - 3 Bangunan dan satu asrama di Harvard University, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat mendapat ancaman bom pada Senin 16 November 2015 sore waktu setempat. Ancaman itu dikirim melalui email kampus.

Tak lama setelah pukul 12.30 waktu setempat, para pejabat Harvard University mendapatkan kiriman peringtan di situs kampus.

"Sebuah ancaman bom yang belum dikonfirmasi telah diterima. Ancaman bom berada di 3 ruang kelas Science, Sever, Emerson, dan 1 asrama Thayer Halls. Saat ini tengah dilakukan evakuasi," tulis Washington Post yang dikutip Liputan6.com, Selasa (17/11/2015)"

Sesaat sebelum 1.00 waktu setempat, pihak kampus mengumumkan ancaman tersebut. Semua orang diminta untuk mengikuti arahan dari petugas.

"Seperti kebanyakan Anda sekarang sadar, kami menerima ancaman bom yang belum dikonfirmasi mempengaruhi Science Center, serta Sever, Emerson dan Thayer Halls di kampus Cambridge. Bangunan telah dievakuasi dan aparat penegak hukum berada di tempat kejadian. Masuk ke Yard, dibatasi. Kami akan memberikan update segera setelah kami memiliki informasi tambahan," ucap pejabat kampus tersebut.

Sekitar 15 menit kemudian, pihak kampus mengatakan bahwa bom tersebut sedang dicari yang membutuhkan proses beberapa jam.

Sesaat sebelum pukul 02.00 waktu setempat, Wakil Presiden Eksekutif Harvard University, Katie Lapp menyatakan kampus bekerja sama dengan aparat penegak hukum lokal dan federal untuk menyelidiki sumber ancaman, yang belum ditentukan.

"Pihak keselamatan dan keamanan anggota komunitas Harvard selalu prioritas utama kami. Dalam peristiwa tragis baru-baru ini di lokasi mulai dari Paris ke Beirut dan di luar, kita memahami bahwa jenis ancaman akan menyebabkan kecemasan besar bagi banyak di kampus. Kami akan terus waspada seperti yang kita melanjutkan misi Harvard memperluas dan menyebarkan pengetahuan. "

Ancaman tersebut datang tiga hari setelah serangan terkoordinasi oleh kelompok bersenjata dan pembom bunuh diri menewaskan 129 orang di Paris. (Ali/Mar)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya