Liputan6.com, Mataram - Setelah Pulau Lombok meraih kemenangan di dua kategori pada ajang kompetisi wisata halal tingkat dunia, World Halal Travel Summit 2015 (WHTS15), Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berencana mengeluarkan peraturan gubernur berisi tentang pengetahuan dan ketentuan wisata halal.
Salah satu ketentuannya adalah fasilitas hotel yang memenuhi kriteria usaha hotel syariah atau halal seperti makanan yang halal, arah kiblat, sajadah, dan tempat ibadah.
Kepala Seksi Analisa Pasar Dinas Pariwisata NTB, Abdul Haris mengatakan, pergub yang rencananya dikeluarkan pada 2016 ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Usaha Hotel Syariah atau Halal.
"Pergub ini diharuskan ada selain sebagai tindak lanjut peraturan menteri, juga karena Lombok telah memenangi dua kategori utama pada event wisata halal. Jadi ini sangat penting," kata Haris kepada Liputan6.com, Lombok, Selasa (17/11/2015).
Dia menambahkan, pada pergub tersebut selain dijelaskan ketentuan tentang usaha hotel berbasis halal, juga menjelaskan tentang ketentuan industri pariwisata yang diharuskan memenuhi unsur wisata halal seperti fasilitas, produk, serta pelayanan.
Selain itu, sambung Haris, dengan adanya pergub tersebut diharapkan warga yang sebelumnya tidak mengerti tentang bagaimana sistem dan maksud wisata halal bisa terjawab. Karena di dalamnya terdapat penjelasan serta ketentuan-ketentuannya.
"Di pergub ini tercantum soal pengelolaan pariwisata halal sekaligus bisa menjawab pertanyaan warga yang selama ini banyak yang tidak tahu maksud (wisata halal) itu," pungkas Haris.
Pulau Lombok terpilih sebagai pemenang di dua kategori utama pada World Halal Travel Summit 2015 (WHTS15), yakni World's Best Halal Tourism Destination dan World's Best Halal Honeymoon Destination.
WHTS15 tersebut digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, beberapa waktu lalu dan diikuti lebih dari 200 destinasi wisata yang ada di seluruh dunia. (Sun/Ali)
Kembangkan Wisata Halal, Pemprov NTB Segera Keluarkan Pergub
Pergub itu diharapkan dapat menjawab pertanyaan warga tentang sistem dan maksud wisata halal.
diperbarui 17 Nov 2015, 06:41 WIBKeberadaan wisata halal justru melengkapi wisata konvensional yang telah ada dan menjadi alternatif pilihan bagi wisatawan untuk berlibur.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Kesal Tak Diberi Uang untuk Judi Online, Suami Tega Aniaya Istri
309 Ribu Orang Menyeberang ke Sumatera saat Libur Nataru 2024/2025
4 Tips Mudah dari Ustadz Adi Hidayat agar Sholat Subuh Tidak Kesiangan
6 Potret Kafe Bertema Hujan yang Turun Setiap 15 Menit, Sajikan Panorama Unik
Tradisi Raissa Ramadhani Sambut Tahun Baru, Bongkar Rencana Besar di 2025
Plt Kadis PUTR Toba Sofian Sitorus Diculik Usai Antar Anak Sekolah, 3 Terduga Pelaku Ditangkap
Bapak-bapak di China Rela Botak Demi Galang Dana untuk Anak Mereka yang Menderita Kanker
Ada Kebijakan Opsen Baru, Makassar Pede Raih PAD Rp 2 Triliun di 2025
VIDEO: Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka KPK, Begini Tanggapan Jokowi
Meluncur April 2025, Ini Bocoran Harga Jaecoo J7 di Indonesia
Mengungkap Sejarah Perayaan Tahun Baru di Dunia, Tradisi Unik Sejak Zaman Kuno
Kaleidoskop 2024: PDNS 2 Kena Serang Ransomware, Layanan Publik Sempat Lumpuh