Apple Dituding Rasis, Tim Cook Buka Suara

Pada awal pekan lalu, enam remaja asal Sudan dan Somalia dilarang masuk ke toko tersebut karena dicurigai akan mencuri barang.

oleh Andina Librianty diperbarui 17 Nov 2015, 15:50 WIB
Ilustrasi: Selain menjadi toko ritel pertama di Asia Tenggara, Apple Store ini juga menjadi toko pertama yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan (sumber : bgr.com)

Liputan6.com, Jakarta - Apple dikritik atas insiden rasial yang terjadi di sebuah Apple Store di Melbourne, Australia. Pada awal pekan lalu, enam remaja asal Sudan dan Somalia dilarang masuk ke toko tersebut karena dicurigai akan mencuri barang.

Insiden 'pengusiran' tersebut terekam dalam sebuah video, kemudian menjadi sorotan banyak pihak usai di-posting di YouTube dan Facebook.

Dalam video itu, tampak seorang karyawan mengatakan bahwa dia berpikir keenam remaja itu mungkin akan mencuri sesuatu di dalam toko resmi Apple tersebut.

Tak hanya netizen, berbagai media pun menyoroti sikap pegawai Apple itu. Perlakuan yang diterima keenam remaja itu diduga karena mereka berkulit hitam.

Pada awal pekan lalu, enam remaja asal Sudan dan Somalia, dilarang masuk ke toko tersebut karena dicurigai akan mencuri barang (Foto: Ist)

Insiden tersebut ternyata sampai ke telinga sang Chief Executive Officer (CEO), Tim Cook. Setelah Apple meminta maaf dalam sebuah pernyataan kepada media pada Kamis lalu, Cook mengirim sebuah memo kepada seluruh karyawan Apple di dunia, satu hari setelahnya.

Ia mengatakan insiden di Melbourne tersebut tidak bisa diterima. Cook menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh pegawai Apple itu tidak menggambarkan perusahaan.

"Itu bukan sebuah pesan yang ingin kita sampaikan kepada konsumen atau kita dengar sendiri. Pegawai kita menyampaikan penyesalannya dan meminta maaf kepada para siswa tersebut," tulisnya dalam memo bertajuk 'Apple is Open'.

Cook menyatakan bahwa Apple sangat terbuka untuk semua lapisan masyarakat, tanpa memandang ras atau agama, jenis kelamin atau orientasi seksual, umur, disabilitas, pendapatan, bahasa atau sudut pandang. Apple, katanya, akan menjadikan insiden di Australia sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Namun pascakejadian tersebut, para pemimpin di Apple Store di seluruh dunia, mulai dari Australia, akan merombak sistem (training) pelatihan. Di penghujung memonya, Cook mengucapkan terima kasih kepada para karyawan.

"Terima kasih atas dedikasi kalian untuk Apple, nilai-nilai kami dan untuk konsumen," ungkapnya. Demikian seperti dikutip dari Fortune, Selasa (17/11/2015).

(Isk/Din)*

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya