Liputan6.com, Jakarta - Apple dikritik atas insiden rasial yang terjadi di sebuah Apple Store di Melbourne, Australia. Pada awal pekan lalu, enam remaja asal Sudan dan Somalia dilarang masuk ke toko tersebut karena dicurigai akan mencuri barang.
Insiden 'pengusiran' tersebut terekam dalam sebuah video, kemudian menjadi sorotan banyak pihak usai di-posting di YouTube dan Facebook.
Dalam video itu, tampak seorang karyawan mengatakan bahwa dia berpikir keenam remaja itu mungkin akan mencuri sesuatu di dalam toko resmi Apple tersebut.
Tak hanya netizen, berbagai media pun menyoroti sikap pegawai Apple itu. Perlakuan yang diterima keenam remaja itu diduga karena mereka berkulit hitam.
Insiden tersebut ternyata sampai ke telinga sang Chief Executive Officer (CEO), Tim Cook. Setelah Apple meminta maaf dalam sebuah pernyataan kepada media pada Kamis lalu, Cook mengirim sebuah memo kepada seluruh karyawan Apple di dunia, satu hari setelahnya.
Ia mengatakan insiden di Melbourne tersebut tidak bisa diterima. Cook menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh pegawai Apple itu tidak menggambarkan perusahaan.
"Itu bukan sebuah pesan yang ingin kita sampaikan kepada konsumen atau kita dengar sendiri. Pegawai kita menyampaikan penyesalannya dan meminta maaf kepada para siswa tersebut," tulisnya dalam memo bertajuk 'Apple is Open'.
Cook menyatakan bahwa Apple sangat terbuka untuk semua lapisan masyarakat, tanpa memandang ras atau agama, jenis kelamin atau orientasi seksual, umur, disabilitas, pendapatan, bahasa atau sudut pandang. Apple, katanya, akan menjadikan insiden di Australia sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.
Namun pascakejadian tersebut, para pemimpin di Apple Store di seluruh dunia, mulai dari Australia, akan merombak sistem (training) pelatihan. Di penghujung memonya, Cook mengucapkan terima kasih kepada para karyawan.
"Terima kasih atas dedikasi kalian untuk Apple, nilai-nilai kami dan untuk konsumen," ungkapnya. Demikian seperti dikutip dari Fortune, Selasa (17/11/2015).
(Isk/Din)*
Apple Dituding Rasis, Tim Cook Buka Suara
Pada awal pekan lalu, enam remaja asal Sudan dan Somalia dilarang masuk ke toko tersebut karena dicurigai akan mencuri barang.
diperbarui 17 Nov 2015, 15:50 WIBIlustrasi: Selain menjadi toko ritel pertama di Asia Tenggara, Apple Store ini juga menjadi toko pertama yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan (sumber : bgr.com)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pemda Mana Peraih Pengawasan Terbaik Kearsipan di Jateng?
Melihat Gelaran 12 Tahunan Gotong Taopekong, Budaya Cina Benteng di Tangerang
6 Potret Tiko Aryawardhana Ziarah ke Makam Ashraf Sinclair di Tepat Hari Ultahnya
Pelamar Harus Tahu, Cara Sanggah Seleksi CPNS 2024 sampai 22 September
Merenungkan Kegagalan ala Gus Baha
Sepakat Lanjutkan Program Strategis, Komunitas Nelayan Kalteng Optimistis Agustiar-Edy Bawa Kemajuan Nyata
2 Jenis Bedah Otak untuk Parkinson, Harapan Baru bagi Penderita yang Kesulitan Bergerak
Susi Pudjiastuti Langsung Video Call Kapten Philip Usai Bebas dari KKB Papua
Hujan Lebat Picu Banjir dan Tanah Longsor, Jepang Perintahkan Puluhan Ribu Orang Mengungsi
Ratusan Warga Ikut Bersih-Bersih Kawasan Wisata Kota Lama Surabaya
Qatar Airways Larang Penumpang Bawa Pager dan Walkie-talkie Buntut Ledakan di Lebanon
10 Manfaat Teri Nasi bagi Kesehatan Tubuh, Kaya Omega 3 dan Zat Besi