Liputan6.com, Jakarta - Kurang populernya kacamata pintar besutan Google -- Google Glass -- yang di luar perkiraan nyatanya tidak membuat Google patah arang.
Perusahaan yang sekarang dipimpin oleh Sundar Pinchai tersebut dikabarkan sedang melanjutkan pengembangan wearable device terbaru lewat proyek yang diberi nama Project Aura.
Mengutip informasi dari laman The Information, Rabu (18/11/2015), laporan terbaru menyebutkan bahwa saat ini Project Aura dikabarkan sedang mengembangkan tiga versi wearable device baru.
Namun, lebih lanjut disebutkan bahwa ada kemungkinan perangkat itu dapat digabungkan menjadi dua versi saja.
Baca Juga:
Advertisement
Versi pertama kemungkinan besar akan menyasar pengguna korporasi. Untuk itu, versi ini disebut akan dilengkapi dengan layar. Sementara versi kedua ditujukan untuk pengguna aktif. Versi ini dikabarkan tidak memiliki layar dan bergantung pada audio saja.
Kendati demikian, sampai saat ini belum informasi resmi dari Google mengenai pengembangan Project Aura. Sehingga, masih diperlukan waktu untuk mengetahui teknologi wearable device seperti apa yang sedang dikembangkan oleh Project Aura.
Informasi mengenai Project Aura sendiri baru diketahui pada September lalu. Ketika itu karyawan baru Google yang berasal dari Lab126, anak perusahaan Amazon, membeberkan rencana proyek 'kelanjutan' Google Glass melalui profil LinkedIn para karyawan itu.
Sekedar informasi, Google Glass merupakan proyek kacamata pintar dari Google yang berhasil menarik perhatian dunia. Namun, ternyata kacamata pintar ini disebut kurang mendapat respon positif di pasar, sehingga Google diam-diam disebut telah menghentikan pengembangan kacamata ini.
(dam/cas)