Protes Kebijakan Baru, Driver Go-Jek Disodori 2 Pilihan Ini

Tadeus mengatakan, sebenarnya pihak manajemen Go-Jek sudah mensosialisasikan sebelumnya terkait penurunan tarif ini.

oleh Rochmanuddin diperbarui 17 Nov 2015, 19:51 WIB
Kantor Go-Jek sepi pendemo

Liputan6.com, Jakarta - Penurunan tarif Go-Jek dari Rp 4 ribu menjadi Rp 3 ribu per kilometer mendapat penolakan dari sebagian kecil driver atau pengemudi ojek berbasis online ini. Mereka pun mendemo kantor mereka di Kemang Selatan, Jakarta Selatan Senin kemarin.

Pihak manajemen Go-Jek menanggapi driver yang berdemo dengan mengajak berdialog di kantor. Go-Jek menawarkan pilihan terbaiknya, tetap bergabung atau angkat kaki sebagai mitra kerja.

"Kami hanya bisa menawarkan pilihan kepada mereka, kalau mereka sudah tidak sesuai ya silakan tidak meneruskan sebagai mitra kerja. Karena kita kan memakai sistem kemitraan bukan karyawan," ujar Vice Presiden Operasional PT Go-Jek Indonesia, Tadeus Nugraha, saat berbincang dengan awak media di kantornya, Senin 16 November 2015.    

"Pilihan lain kalau mereka masih nyaman dengan kebijakan Go-Jek ya silakan dilanjutkan (sebagai mitra kerja)," sambung dia.


Tadeus mengatakan, sebenarnya pihak manajemen Go-Jek sudah mensosialisasikan sebelumnya terkait penurunan tarif ini. Namun ada sebagian kecil driver yang tidak sepakat dengan kebijakan baru ini.

"Kalau yang tidak setuju ya silakan datang ke kantor, tapi enggak usah pakai demonstrasi. Tapi nyatanya mereka datang berdemo," ujar dia.

Belasan driver atau pengemudi Go-Jek Senin kemarin menggelar demo di kantor ojek berbasis online itu di Kemang Selatan, Jakarta Selatan. Mereka memprotes pemotongan honor Rp 40 ribu dan penurunan tarif dari Rp 4 ribu menjadi Rp 3 ribu per kilometer. (Rmn/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya