Liputan6.com, Jakarta - Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait kasus korupsi UPS membuat Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Lulung geram. Saat itu Ahok menyatakan kasus korupsi UPS secara otomatis akan menyasar ke anggota DPRD.
Lulung menilai, ucapan Ahok sangatlah tidak pantas. Dia seakan bisa menyeret siapa saja dalam kasus yang sedang ditangani Bareskrim Polri itu.
"Saran saya serahkan saja pada hukum, jangan sok-sokan. Jangan sok-sokan akan menyeret orang. Kita buktikan dalam proses hukum saja," kata Lulung saat dikonfirmasi, Selasa (17/11/2015).
Menurut Lulung, setiap pembicaraan harus disertai dengan berbagai bukti. Terlebih, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014 juga, menurut dia, Ahok turut membubuhkan tanda tangan.
Baca Juga
Advertisement
"Nanti kalau dibalikin bagaimana? Dia juga termasuk orang yang bertanggung jawab. Bisa saja kan terjadi Pak Gubernur juga ikut bertanggung jawab, karena SPD (Surat Penyediaan Dana)-nya kan dia yang tanda tangan," ketus dia.
Politisi PPP itu yakin dirinya tidak terlibat dalam dugaan korupsi UPS. Sejak awal dia percaya polisi sangat profesional dalam menjalankan tugasnya.
"Kan dari pertama saya katakan Allah Maha Benar, yang benar pasti benar. Misalkan, ada orang yang menarget saya, ya semua saya maafkanlah. Saya maafkan dengan hati yang tulus dan terbuka. Saya acungkan jempol, apresiasi kepada pihak kepolisian yang profesional dan tak terpengaruh opini dan media untuk menyeret saya. Insya Allah, Allah menjaga saya," tutup Lulung.
Ahok sebelumnya menyebutkan tidak khawatir dengan penetapan tersangka bakal melibatkan eksekutif. Sebab, dia yakin kasus ini juga akan menjerat anggota DPRD DKI.
"Bagus dong. Kalau eksekutif yang kena, berarti banyak oknum DPRD yang kena," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa. (Rmn/Mut)