Liputan6.com, Maracaibo - Masalah kesehatan yang menggangu legenda hidup sepakbola dunia, Diego Maradona membuatnya harus bolak-balik naik meja operasi.
Pemain asal Argentina ini baru saja menjalani operasi lambung yang kedua di sebuah klinik swasta di Maracaibo, Venezuela. Tindakan operasi harus dilakukan oleh Maradona karena mengalami obesitas alias kelebihan berat badan.
Advertisement
Dokter Pribadi Maradona, Carlos Felipe Chaux menyarankan pada Maradona agar menjalani operasi bypass lambung yang kedua setelah pertama kali naik meja operasi pada 2005. "Dia (Maradona) mengaku tak merasakan rasa sakit. Dia merasa baik-baik saja," ujar Felipe Chaux seusai operasi, seperti dilansir BBC. Maradona harus dirawat selama 8 hari pascaoperasi.
Kendati tidak merasakan sakit, Chaux tetap meminta kliennya untuk melakukan serangkaian operasi untuk menjaga kesehatannya. Operasi pertama dilakukan Maradona pada 10 tahun di Cartagena, Kolombia.
Tindakan operasi ditempuh karena Maradona mengalami kelebihan berat badan yang parah sehingga membuat dia mengalami darah tinggi dan masalah jantung. Ketika itu, Chaux menjadi dokter ahli bedah yang ikut menangani si Tangan Tuhan.
Sejak gantung sepatu, Maradona membuat kerap berurusan dengan tim Dokter dan pusat rehabilitasi karena ketergantungannya dengan obat-obatan. Pada 1991 Maradona dinyatakan positif kokain. (Rjp/Def)