Liputan6.com, Jakarta Pelatih Timnas Suriah, Fajr Ibrahim tetap menunjukkan keprihatinan atas tragedi serangan Paris, Jumat 13 november 2015 lalu. Dia turut mengheningkan cipta untuk para korban selama 30 menit.
Aksi solidaritas itu ditunjukkan Fajr dalam pertandingan kontra Singapura di Kualifikasi Piala Dunia zona Asia, di Stadion Nasional Singapura, Selasa waktu setempat. Laga ini dimenangkan oleh Suriah dengan skor tipis 2-1.
Advertisement
"Kami menunjukkan solidaritas selama 30 detik untuk para korban di Prancis. Tapi ketika masyarakat Suriah terbunuh, tidak ada seorang pun yang ikut berbelasungkawa sedetik pun. Anda tentu sudah tahu akan hal ini," sindir Fajr dilansir dari Washington Post.
Rangkaian serangan di Prancis diduga dilakukan jaringan ISIS di Eropa. Pasca-serangan di Prancis, banyak pihak membandingkan beda perlakuan korban teror di Prancis dan Timur Tengah. Washington Post bahkan menulis, masyarakat dunia bahkan melupakan Beirut di mana perang saudara berkecamuk di Ibu Kota Lebanon ini.
Terlepas dari masalah tersebut, Fajr disebut membawa agenda politik tertentu. Terbukti, dia mengenakan kaus bergambar Presiden kontroversial Suriah, Bashar al-Assad dalam jumpa pers setelah pertandingan.
"Kemenangan ini untuk seluruh rakyat Suriah. Terpenting mereka senang. Kemenangan ini sekaligus untuk Presiden kami, Bashar al-Assad," sambungnya.
Tambahan 3 poin dari Singapura membuat Suriah lolos ke putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia Rusia tiga tahun mendatang. Suriah kini menempati posisi runner-up dengan 15 poin, berselisih 3 poin dengan Singapura yang mengemas 10 poin. (Rjp/Def)*