Liputan6.com, New York - Seorang wanita tergabung dalam Gereja Monster Spageti Terbang, sebuah komunitas kepercayaan yang disebut Pastafarian.
Lindsay Miller, namanya, bersikukuh untuk menunjukkan identitas keyakinannya, dengan mengenakan saringan pasta di kepala selayaknya topi ke manapun ia pergi. Hal itu juga ia lakukan bahkan saat membuat pasfoto untuk SIM.
Advertisement
Setelah sempat ditolak, Miller kini bisa melakukan niatnya. Pada Agustus lalu, ia memperbarui SIM-nya di Massachusetts Registry of Motor Vehicle (RMV), dan ditolak karena ia mengenakan saringan spageti di kepala.
"Mereka menertawakan saya," tutur Miller pada Boston Globe mengenai pengalamannya. "Saya berpikir ini tidak adil, saya berpikir, 'hanya karena Anda (RMV) belum pernah mendengar mengenai kepercayaan ini, bukan berarti SIM saya harus ditolak.'"
Jubir dari RMV menuturkan bahwa penutup kepala atau topi tidak boleh dipakai saat foto SIM, namun ada pengecualian dalam alasan religius.
Miller menyatakan bahwa mengenakan saringan di kepala merupakan bentuk pembaktian pada Monster Spageti Terbang, dewa kepercayaan Pastafarian.
Setelah insiden pada bulan Agustus itu, Miller mengajukan banding dan menunjuk Patty DeJuneas, seorang anggota Secular Legal Society--jaringan pengacara American Humanist Association untuk membantu kasusnya.
"Amandemen Pertama berlaku pada semua orang dan setiap kepercayaan, saya kecewa mendengat Lindsay diolok karena menginginkan kebebasan dan proteksi yang dimiliki orang-orang dengan kepercayaan lainnya," ungkap DeJuneas dalam sebuah pernyataan yang dirilis AHA, dikutip Huffington Post, Rabu (18/11/2015).
Sebelum pemeriksaan dilakukan, bagaimanapun, RMV menghubungi Miller dan mengatakan ia dibolehkan mengenakan saringan untuk foto.
DeJuneas mengatakan, RMV sudah "menyadari kesalahannya" dan meminta maaf. Miller mengaku senang dengan perubahan kebijakan tersebut.
Ini bukan pertama kalinya seorang Pastafarian mengenakan saringan di foto kartu identitas. Tahun lalu, wanita Oklahoma bernama Shawna Hammons difoto untuk SIM-nya dengan saringan dari besi di kepalanya.
"Bagi saya saringan merepresentasikan kebebasan, kebebasan beragama kami, dan agama apapun yang kami pilih, atau bahkan kurangnya kepercayaan," ungkap Hammond.
Selain itu, tahun lalu, seorang anggota dewan New York mengenakan saringan spageti di kepala saat disumpah.
Apa itu Pastafarian?
"Ini adalah agama yang menggunakan parodi," tutur Lindsay Miller mengenai kepercayaannya. "Kami menerima semua dogma, namun menolak semuanya di saat yang bersamaan. Inilah yang hebat mengenai Pastafarianisme. Kepercayaan ini menerima semuanya."
Pastafarian dan monster spageti terbang sebenarnya adalah sebuah olok-olok, dengan pemaknaan yang serius.
Dalam situs kelompok disebutkan, "satu-satunya dogma dalam Gereja Monster Spaghetti Terbang adalah penolakan dogma."
Pastafarianisme adalah sebuah aliran kepercayaan yang diciptakan Januari 2005 oleh seorang sarjana fisika lulusan Oregon State University, Bobby Henderson.
Kala itu, ia mengirim surat yang mengatasnamakan Flying Spaghetti Monster pada Badan Pendidikan Kansas, Amerika Serikat. Agar diperbolehkan mengajar penciptaan alam semesta versi mereka sebagai alternatif teori penciptaan alam semesta versi Injil.
"Saya tidak memiliki masalah dengan agama. Tapi, kalau memang ada zat pencipta yang memang benar-benar pintar, saya menebak pasti dia punya selera humor yang bagus," tulis Henderson, yang juga ditahbiskan sebagai nabi Pastafarianisme.
Tidak mendapat jawaban, Henderson akhirnya membuat situs sendiri, dan mendapat sambutan positif dari banyak pihak. Dari tahun ke tahun, jumlah penganut Pastafarianisme semakin meningkat di kampus-kampus.
Agama ini menuhankan suatu entitas supernatural yang berbentuk mirip pasta yang melilit dua bakso. Para Pastafarian percaya bahwa alam semesta tercipta setelah pencipta mereka yang tak terlihat itu kebanyakan minum.
Mereka juga menganggap bajak laut adalah makhluk suci yang namanya dicemarkan oleh Gereja Katolik pada era 1800-an.
Penurunan jumlah bajak laut dari tahun ke tahun mereka percayai sebagai pemicu semakin parahnya pemanasan global. Selain itu, mereka juga percaya bahwa 50:1 adalah seimbang, dan pemeriksaan keamanan di bandara sangat tak bermoral.
Sebagaimana agama lainnya, pengikut Flying Spaghetti Monster ini juga memiliki beberapa sekte. Salah satu sekte menyatakan bahwa tuhan mereka yang sebenarnya adalah makaroni, bukan spageti.
Sekte yang menganggap fusili sebagai bentuk sesungguhnya Tuhan mereka, bahkan memiliki konsep trinitas Pasta-Meatballs-Holy Sauce, pasta-bakso-dan saus suci. (Ikr)
Advertisement