Curhat Warga Kampung Pulo Belum Bisa Bebas Banjir

Pemberitahuan Siaga I sudah dikumandangkan melalui speaker musala saat Bendung Katulampa Siaga I.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 18 Nov 2015, 11:30 WIB
Warga Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta, mulai melakukan aktivitas bersih-bersih menyusul surutnya air yang sempat merendam pemukiman mereka, Selasa, (17/11). (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Banjir sudah surut sejak Selasa malam. Tapi warga Kampung Pulo, Jakarta Timur belum bisa istirahat karena masih harus membersihkan rumahnya dari material banjir yang melanda pada Senin, 16 November 2015.

Dari ujung Gang IV memang terlihat biasa saja. Namun, cobalah masuk lebih dalam lagi. Jalanan warga yang terus menurun mulai dipenuhi lumpur. Sebagian sisi bahkan masih tergenang.

Di balkon rumah yang rata-rata berlantai 2 itu pun sudah dihiasi pakaian basah yang dijemur karena terandam banjir. Di lantai bawah, pemilik rumah sibuk mengeluarkan lumpur.

Banjir Kampung Pulo (Liputan6.com/ Ahmad Romadoni)

Masuk lebih ke dalam lagi, tampak tumpukan sampah di rumah kosong. Bahkan di sela rumah warga terdapat lemari piring yang ikut hanyut pada banjir kali itu.

"Senin kemarin banjir sampai 4 meter. Untung rumah saya ditinggikan lalu lantai 2 juga. Itu pun di lantai 1 masih seleher airnya," ungkap Sobari (40) warga RT 1 RW 3 Kampung Pulo di lokasi, Rabu (18/11/2015).

Banjir kali itu memang terbilang cukup besar. Pemberitahuan Siaga I sudah dikumandangkan melalui speaker musala saat Bendung Katulampa Siaga I.

Adanya dinding tinggi dan sheetpile atau dinding turap yang tengah dibangun seakan tidak berpengaruh. Rumah warga tetap saja banjir.

Banjir Kampung Pulo (Liputan6.com/ Ahmad Romadoni)

"Jadi air masuk dari sisi yang belum ditembok itu. Airnya deras masuknya. Cuma setelah itu tenang. Jadi sampah ngumpul di sini semua," jelas dia.

Tidak adanya warga Gang V cukup berpengaruh. Biasanya air terus mengalir ke Gang V tapi sekarang berputar di Gang IV. Belum lagi, posisi Jalan Inspeksi yang lebih tinggi.

"Jadi ya impian enggak banjir belum bisa lah. Kita masih rasain banjir tinggi lagi. Yang banjir pertama malah tidak ada pemberitahuan langsung datang airnya," tandas Sobari. (Mvi/Mut)
   

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya