Liputan6.com, St Danis Dalam operasi pencarian pelaku teror Paris di sebuah rumah di Saint-Denis, pinggiran utara Paris, saksi mata melaporkan suara ledakan terdengar lebih dari 4 kali.
Selama penggerebekan itu, pihak keamanan memblokir jalanan dan meminta warga untuk tetap berada dalam rumah. Sebuah helikopter terbang di atas rumah yang dipercaya menjadi lokasi bersembunyi 2 hingga 3 orang pelaku.
Advertisement
Beberapa ambulans dilaporkan bersiaga. Salah seorang saksi mata mengatakan bahwa operasi itu dimulai pada Rabu (18/11/2015) pukul 04.30 pagi waktu setempat.
Menurut saksi mata, tak lama setelah polisi datang ke lokasi, baku tembak terjadi. Lebih dari satu jam suasana di kawasan itu dipenuhi dengan suara desing peluru. Dua polisi dilaporkan terluka dalam operasi itu.
Dan tak berberapa lama kemudian, terdengar suara ledakan.
Menurut the Telegraph, awak media yang meliput operasi itu diharuskan tetap berada di belakang barikade polisi. Satu jam berlalu, tiga orang ditangkap, dan dilaporkan dua petugas polisi terluka.
Namun, tidak ada satupun polisi mengkonfirmasikan penangkapan tersebut. Operasi perburuan teror Paris masih terjadi.
The Guardian melaporkan bahwa walikota St Denis, Didier Paillard mengatakan seluruh publik transportasi dan akses jalan menuju St-Denis dibekukan. Sekolah, toko-toko dan gedung umum juga ditutup.
"Ini bukan serangan teroris, ini adalah operasi penangkapan teroris," seru kepala polisi melalui megaphone kepada warga agar mereka tetap tenang dan tinggal dalam rumahnya dan menjauhi jendela.
Kota St. Denis terletak tak jauh dari stadion Stade de France, salah satu lokasi yang teror yang terjadi pada Jumat 13 November malam -- ketika 3 bom bunuh diri meledak di luar arena pertandingan persahabatan antara Timnas Prancis dan Jerman.
Menurut sumber The Guardian, dalam rumah tersebut terdapat tersangka Salah Abdelsam dan Abdelhamid Abu Oud.
Abu Oud adalah warga Belgia berasal dari Maroko. Ia berada daftar hitam polisi Belgia saat mereka menggerebek kelompok ISIS di Brussel. Sebagai pemimpin perekrut ISIS di Eropa, ia banyak menghabiskan waktunya di ISIS.
Pemuda 27 tahun itu beberapa kali tampil di rekaman propaganda ISIS.
Kini, operasi perburuan terserbut pihak keamanan juga dibantu oleh militer.
Sebanyak 129 rang kehilangan nyawa setelah 8 orang meledakkan dirinya di beberapa lokasi di Paris pada Jumat malam 13 November 2015. (Rie/Mut)