Diskon Justru Bikin Penjualan Mobil Turun

Steve Ardianto, Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI) melihat fenomena ini justru berdampak buruk untuk jangka panjang.

oleh Rio Apinino diperbarui 18 Nov 2015, 14:44 WIB
Meski tidak mematok target penjualan yang tinggi, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) menjamin layanan purnajual Nissan X-Trail Hybrid.

Liputan6.com, Jakarta - Diskon besar mobil baru sudah menjadi hal yang lumrah, terlebih saat memasuki penghujung tahun. Diskonnya tak tanggung-tanggung, bahkan ada yang mencapai puluhan juta rupiah.

Steve Ardianto, Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI) melihat fenomena ini justru berdampak buruk untuk jangka panjang.

"(Diskon) ini sudah seperti obat bius. Jangka pendek menguntungkan, tapi jangka panjang merusak," ujarnya di Jakarta, Rabu (18/11/2015).

Diskon, kata Steve, dikhawatirkan membuat harga jual kembali mobil jatuh. "Misalkan konsumen jual Nissannya dengan harga tertentu, nah nanti pembelinya akan bilang, 'kan ada diskon, turunkan lagi harganya', begitu," imbuh dia.

Baca Juga

Di samping itu, diskon juga akan menggangu penjualan secara keseluruhan. "Karena kalau ditarik (diskonnya), biasanya penjualan akan turun," imbuh Steve. Menurutnya, jika minim diskon, justru penjualan akan lebih stabil.

Meski begitu, bukan berarti Nissan tidak memberikan kemudahan sama sekali bagi konsumennya. Mereka pun memilih memberikan diskon pada sejumlah model dengan nominal yang masuk akal, misalnya belasan juta untuk Grand Livina serta potongan uang muka (DP).

(rio/gst)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya