Liputan6.com, St. Denis - Prancis dinyatakan dalam kondisi perang. Lawannya adalah para teroris yang membunuh setidaknya 129 orang di 6 titik di Paris pada Jumat malam, 13 November 2015. Polisi dan aparat militer dikerahkan untuk memburu para pelaku yang masih mendekam di tempat persembunyian.
Dalam lebih 60 perburuan yang telah digelar, 23 orang ditangkap, 104 dikenai tahanan rumah, dan 31 senjata api ditemukan.
Advertisement
Perburuan teranyar menyisir daerah pinggiran di St. Denis, utara Paris, hanya 2 kilometer dari Stadion Stade de France, lokasi ledakan 3 bom bunuh diri. Polisi mengepung sebuah rumah semenjak pukul 04.30 waktu setempat pada Rabu (18/11/2015).
Dalam perburuan di St. Denis, seluruh akses menuju dan keluar kota itu ditutup. Wali Kota Didier Paillard mengatakan seluruh transportasi publik dan akses jalan menuju St-Denis ditutup. Sekolah dan gedung umum juga ditutup.
Tak lama kemudian baku tembak terjadi lebih dari 1 jam.
Target polisi dan militer Prancis adalah Abdel Hamid Abu Oud dan Salah Abdeslam serta 1 orang lagi yang disebut-sebut 'penyerang kesembilan'. Dalam perburuan itu, dilaporkan 3 petugas terluka.
Suara rentetan senjata, termasuk dari senjata otomatis dan lebih dari 7 kali suara ledakan, terdengar.
"Terdengar suara ledakan, lalu suara ledakan lebih besar terdengar. Tak lama kemudian dua ledakan lagi. Lalu lebih dari satu jam suara tembakan beruntun," kata saksi mata Baptisme Marie kepada The Guardian.
Kendati belum terverifikasi, seorang sumber polisi mengatakan kemungkinan seorang perempuan meledakkan dirinya.
Kematian pelaku dengan cara meledakkan rompi peledak yang menempel di tubuhnya belum terkonfirmasi. Namun, sejumlah saksi menyebut seorang perempuan bersama para penembak di lokasi teror di luar restoran dan gedung konser Bataclan.
Satu orang tersangka lain tewas diterjang peluru. Sementara satu orang dilaporkan masih berada di dalam rumah, tapi tidak diketahui bagaimana kondisinya, apakah terluka atau tewas. Namun kemungkinan besar ia tak lagi bernyawa.
Setidaknya 1 warga sipil yang berada di jalan sekitar penggerebekan tewas tertembak, kendati polisi telah meminta warga untuk tetap dalam rumah dan menjauhi jendela.
Dilaporkan juga ada 2 atau 3 orang ditahan.
"Perburuan ini mungkin nyaris berakhir, tapi perang melawan teroris terus berlanjut," kata Kementerian Dalam Negeri Prancis seperti dikutip CNN.
Paris, pada Jumat, 13 November malam, menjadi kota yang mengerikan. Sejumlah serangan bom bunuh diri dan terjangan peluru menewaskan 129 orang. Ini merupakan serangan paling parah yang diderita kota itu setelah Perang Dunia II. (Rie/Ein)**