Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatatkan kontrak baru mencapai Rp 10,6 triliun hingga Oktober 2015 dari target kontrak baru sebesar Rp 15,2 triliun. Pencapaian realisasi kontrak baru itu telah melampaui realisasi perolehan kontrak baru sebesar Rp 9,2 triliun pada 2014.
Realisasi kontrak baru pada Oktober antara lain proyek SPAM Bengkulu (JO) senilai Rp 126 miliar, rehabilitasi bangunan utama di Klambu (SDA) senilai Rp 142 miliar, dan proyek-proyek lainnya. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Rabu (18/11/2015).
Hingga Oktober 2015, PT Adhi Karya Tbk telah mengikuti tender sebanyak Rp 48 triliun. Sepanjang Oktober 2015, selain realisasi perolehan kontrak baru itu terdapat Rp 2,3 triliun merupakan penawar terendah.
Baca Juga
Advertisement
Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru hingga September 2015 masih didominasi oleh lini bisnis konstruksi sebesar 90 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Berdasarkan segmentasi sumber dana realisasi kontrak baru itu terdiri dari swasta atau lainnya sebanyak 33,1 persen, BUMN tercatat 22,9 persen, dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar 44 persen.
Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru itu terdiri dari gedung sebanyak 50 persen, jalan dan jembatan sebanyak 35 persen, sedangkan dermaga serta infrastruktur lainnya sebesar 15 persen.
Hingga September 2015, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 137,3 miliar atau naik 36 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 101 miliar. Sedangkan pendapatan usaha mencapai Rp 5,4 triliun pada kuartal III 2015 yang didominasi dari lini bisnis konstruksi sebesar 88,5 persen, dan sisanya berasal dari lini bisnis PT Adhi Karya Tbk.
Belanja modal perseroan telah terealisasi sebesar Rp 232,9 miliar hingga September 2015 yang terdiri dari perolehan aset tetap dan pengadaan lahan properti. (Ahm/Igw)