Liputan6.com, Jakarta Aktor Hollywood, Charlie Sheen (50) mengakui kepada publik dirinya positif mengidap HIV dalam sebuah tayangan televisi Today. Diagnosis didapatnya empat tahun lalu. Namun dokter yang merawat Charlie dengan tegas mengungkapkan aktor ini belum atau tidak terkena AIDS.
"Charlie tidak kena AIDS. Ia sehat dan tak terkena AIDS," tegas Associate Clinical Professor of Medicine, UCLA, Amerika Serikat, dr Robert Huizenga.
Advertisement
Pernyataan ini menjadi jawaban atas dugaan publik yang menyangka Charlie juga terkena AIDS.
Lalu, sebenarnya apa beda HIV dan AIDS?
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Orang yang dalam darahnya terdapat virus HIV dapat tampak sehat dan belum membutuhkan pengobatan seperti ditulis dalam laman resmi Komisi Penanggulangan AIDS.
Pengobatan antiretroviral menekan laju perkembangan virus HIV di dalam tubuh sehingga orang dengan infeksi HIV dapat kembali 'sehat' atau ‘bebas gejala’. Namun virus HIV masih ada di dalam tubuhnya dan tetap bisa menularkan pada orang lain.
Sementara AIDS merupakan kepanjangan Acquired Immune Deficiency Syndrome, yakni sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Akibat menurunnya kekebalan tubuh pada seseorang maka orang tersebut sangat mudah terkena penyakit seperti TBC, kandidiasis, berbagai radang pada kulit, paru, saluran pencernaan, otak dan kanker.
Stadium AIDS membutuhkan pengobatan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV di dalam tubuh sehingga bisa sehat kembali seperti dikutip pada Rabu (18/11/2015). (*)