Liputan6.com, Paris Band rock Eagles of Death Metal sempat tak bersuara kala 89 penggemarnya meninggal akibat teror yang dilakukan sekelompok orang di Paris saat mereka manggung di Teater Bataclan, pada 13 November 2015. Kini, mereka mengucapkan belasungkawa atas korban yang tewas di konsernya.
Personel Eagles of Death Metal sudah berada di Amerika Serikat. Setelah merasa aman, mereka mengeluarkan pernyataan pertama tentang tragedi tersebut. Mereka datang dalam bentuk perdamaian, seperti dikabarkan Contactmusic, Kamis (19/11/2015).
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan berbunyi, "Sementara anggota band sudah di rumah dengan aman sekarang. Kami ngeri, dan masih berusaha untuk berdamai dengan apa yang terjadi di Prancis."
Baca Juga
Advertisement
"Pikiran dan hati kami yang perama, dan terutama dengan saudara Nick Alexander, dua eksekutif label rekaman, Thomas Ayad, Marie Mosser, dan Manu Perez serta semua teman-teman, penggemar yang hidupnya diambil di Paris. Juga teman-teman mereka, keluarga, dan orang-orang terkasih," lanjutnya.
Eagles of Death Metal mengatakan, meski masih dalam kesedihan, mereka bangga bisa bersama-sama dengan keluarga baru yang disatukan oleh tujuan bersama, yaitu cinta dan kasih sayang.
"Kami ingin mengucapkan terima kasih pada polisi Prancis, FBI, AS, dan Departemen Negara Prancis, serta semua orang di berada di ground zero dengan kami yang saling membantu sebisa mungkin. Ini membuktikan sekali lagi cinta yang dibayangi dengan kejahatan," lanjutnya.
Band ini juga mengumumkan bahwa semua acara yang akan datang sudah ditahan sampai adanya pemberitahuan lebih lanjut. Rencananya mereka manggung di Zurich, Swiss, pada 18 November dan di Munich, Jerman, pada 19 November. (Mer)*