Liputan6.com, Jakarta Berjalan terseok-seok menembus luar angkasa 17 km per detik, usaha pengiriman foto ini kemungkinan merupakan kesempatan terbaik bumi dalam kontak dengan makhluk luar angkasa. Selamat datang ke pesawat ruang angkasa Voyager 1.
Dikutip The Plaid Zebra, Kamis (19/11/2015), pada tahun 1977, NASA meluncurkan Voyager 1 dan Voyager 2 untuk mempelajari sistem luar matahari dan ruang angkasa.
Advertisement
Setelah memotret permukaan Jupiter dan Saturnus, satelit memperpanjang fase misi mereka, mematikan sebagian besar perlengkapan untuk menghemat energi. Pada 17 Februari 1998, Voyager 1 mencapai jarak 69 AU dari matahari melibatkan Pioneer 1 sebagai pesawat luar angkasa terjauh dari bumi.
Dalam bagian misi perpanjangan, kedua pesawat membawa rekaman vinil emas yang berisi 116 gambar dan bunyi-bunyian dari bumi yang bervariasi, dari suara bayi menangis sampai musik Mozart. Seperti yang dijelaskan oleh Carl Sagan, gambar dan suara tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan secara positif keragaman sosial dan budaya manusia.
Pada 25 Agustus 2012, Voyager 1 menjadi objek buatan manusia pertama yang memasuki luar angkasa, area dalam galaksi dimana plasma luar angkasa menjadi pengaruh bintang-bintang.
Walaupun kemungkinan kontak sangat kecil, Sagan mengatakan bahwa aksi mengirim pesawat itu sendiri membantu.
"Pesawat luar angkasa akan ditemukan, dan rekaman bisa dimainkan jika ada kehidupan di luar angkasa. Namun peluncuran 'botol' ke 'lautan' kosmik menjadi tanda ada kehidupan planet yang penuh harapan." (Ikr/Rcy)