Ortu Lakukan Ini Jika Terima Nasihat yang Tak Diinginkan

Saat menjadi orangtua, kadang kita menerima limpahan nasihat, yang mungkin tidak diinginkan, dari orang lain.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Nov 2015, 19:00 WIB
Saat menjadi orangtua, kadang kita menerima limpahan nasihat, yang mungkin tidak diinginkan, dari orang lain.

Liputan6.com, Jakarta Menjadi orangtua dari seorang anak adalah hal yang tidak mudah. Tidak ada buku atau ilmu yang mengetahui dengan pasti bagaimana caranya menjadi orangtua yang baik. Hal terbaik yang bisa dilakukan ketika kita menjadi orantua adalah mencari tahu kepada apa dan siapa saja yang memang kompeten untuk berbicara mengenai bagaimana merawat anak yang baik.

Sebagai keluarga, terutama orangtua kita, terkadang ingin memberikan dan berbagi informasi yang terbaik tentang bagaimana merawat anak, namun terkadang ada keputusan-keputusan yang harus diambil oleh orangtua, karena melihat cara tersebut sesuai dengan kepribadian dan watak anak tersebut, walaupun terkadang tidak sesuai dengan nilai-nilai dikeluarga Anda yang selama ini berlaku.

Memiliki beberapa orang sebagai referensi Anda dalam menjadi orangtua mungkin dapat berguna bagi sebagian orang, namun itu bukan berarti Anda harus menerima semua nasehat yang tidak diminta, terlebih ketika Anda melakukan sesuatu hal yang berbeda dari biasanya.

Ada beberapa cara untuk membelokkan nasehat yang tidak Anda minta dari kerabat cara yang lembut dan tetap menjaga hubungan menjadi baik, dilansir dari laman Parents.


Bicarakan

Bicarakan

Menahan diri untuk tidak menyinggung anggota keluarga yang sering memberitahu bagaimana cara merawat anak memang tidak salah, namun jika terjadi terus menerus, terlebih jika mulai mempengaruhi anak Anda akan tidak baik dampaknya.

Kritik yang tidak beralasan akan membingungkan anak yang menerima banyak pesan tentang mengasuh anak, dan ini akan mengakibatkan hubungan yang tegang untuk waktu yang lama, menurut Jacqueline Vaca, seorang konsultan keluarga bersertifikat di Chicago.

“Anda harus memperjelas Anda adalah figur yang berkuasa sebagai orangtua yang mengasuh anak,” ujar Vaca. “Kuncinya adalah mengkomunikasikan hal ini secara efektif. Tanya kepada diri Anda sendiri 'apa yang saya inginkan untuk anak saya?' Bagaimana seharusnya sebuah keluarga menurut Anda dan pasangan,” saran Vaca. “Hal ini akan membantu Anda menemukan pijakan Anda sendiri.”

Lalu ketika ada ketidaksetujuan dari keluarga atau kerabat, Anda dan pasangan bisa bersikap tegas terhadap apa yang Anda percayai, tambahnya.


Jaga reaksi

Jaga reaksi Anda, tanpa membuat tersinggung

Jangan menunggu hingga timbul konflik sehingga memaksa Anda membicarakan ini dalam keadaan tegang dengan orang-orang tersayang Anda. Dengan membicarakan mengenai mengasuh anak ketika suasana sedang santai, dan bertanya-tanya tentang masalah pengasuhan, Anda akan mencapai titik dimana Anda bisa dan nyaman untuk mendiskusikan perbedaan pendapat.

“Menjadi berbeda bukanlah kejahatan,” ujar Vaca. “Dan itu adalah proses belajar untuk tetap jujur dan tulus kepada nilai-nilai keluarga sementara Anda membangun nilai-nilai Anda sendiri.”

Jika nanti timbul kritik mengenai cara mendisiplinkan anak Anda dari orangtua Anda, tetaplah menghargai nasehat tersebut dengan tetap membenarkannya, namun berikan juga alasan mengapa Anda memilih cara lain.

“Seringkali kita langsung bereaksi keras ketika itu terjadi, namun sebagai contoh Anda bisa mengatakan ‘Saya masih ingat kita berasal darimana. Saya tahu hal itu pernah dilakukan ketika saya masih bayi. Tapi sekarang ada cara baru yang lebih sesuai yang bisa saya gunakan’,” saran Vaca.

Kalimat-kalimat tersebut tentunya akan meminimalisir risiko terjadinya ketegangan. Bisa juga dengan memberitahunya bahwa masukan tersebut akan Anda diskusikan dulu dengan pasangan Anda, lalu berpindahlah ke topik pembicaraan yang lain.


Pertahankan sikap

Pertahankan sikap Anda

Ketika efektifitas mengasuh Anda mulai terpengaruh oleh keluarga yang terlalu ikut campur, Anda harus mulai membuat garis batas yang jelas, ujar Vaca. “Jika anak Anda mulai bertindak marah-marah karena mereka lebih memilih peraturan nenek mereka daripada peraturan Anda, mungkin sudah waktunya Anda berbicara kepada ibu Anda bahwa harus ada perubahan dalam hal tersebut, dan tegaskan bahwa mungkin Anda akan mengurangi frekuensi kunjungan Anda dan keluarga jika hal tersebut terus mempengaruhi anak-anak Anda.”

Diskusi seperti ini mungkin akan lebih sulit dilakukan dengan tipe keluarga yang lebih keras kepala. “Tegaslah dengan peraturan Anda, dan beritahukan peraturan dirumah Anda seperti apa,” saran Vaca.

“Katakan kepada mereka bahwa Anda ingin sebuah keluarga yang dibangun oleh Anda sendiri dan nilai-nilai yang Anda percayai tanpa harus dicampuri terlalu jauh oleh keluarga,” ujar Vaca. “Beritahukan jika Anda ingin keluarga juga menjadi bagian dari hidup anak-anak Anda, namun dengan mencampuri urusan mengasuh lebih jauh, tidak akan berguna bagi Anda.”

Biarkan mereka memilih sendiri apakah mereka akan mengikuti peraturan di rumah Anda, atau buruknya, keluarga Anda akan mulai menjaga jarak dengan Anda.

Rumitnya urusan mengasuh anak ini didasari oleh kultur masyarakt Indonesia, yang mempunyai kebiasaan semua anggota keluarga membesarkan anak-anak bersama-sama. 

Untuk itulah diperlukan kebijakan Anda dalam menghadapi masalah seperti ini. (Melodia)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya