Menkominfo: Indonesia Lebih Baik Fokus ke 4G Dulu

Indonesia sebaiknya tidak terlalu tergesa-gesa mengadopsi jaringan 5G.

oleh Jeko I. R. diperbarui 19 Nov 2015, 17:20 WIB
ZTE & Mastel “Next Generation Broadband-5G Forum. (Jeko Iqbal Reza/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Kamis (19/11/2015), bertempat di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) dengan ZTE menggelar forum pembahasan teknologi 5G. Di forum yang bertajuk "Next Generation Broadband-5G" ini, turut hadir Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara yang juga angkat bicara soal implementasi teknologi komunikasi mobile generasi kelima itu.

Menurut Chief RA, begitu akrab disapa, sebaiknya Indonesia berfokus untuk perkembangan dan pemerataan jaringan 4G terlebih dahulu. Terlebih, tahap tata ulang (refarming) jaringan generasi keempat itu baru saja rampung di 1.800 MHz pada Senin kemarin, (16/11/2015).

Oleh karena itu, Indonesia sebaiknya tidak terlalu tergesa-gesa mengadopsi jaringan 5G. Ia menjelaskan, terdapat beberapa poin yang perlu diperhatikan sebelum menerapkan 5G di Indonesia, salah satunya adalah model bisnis.

"Teknologi 5G ini merupakan teknologi di masa depan. Ini memang ini tidak bisa dihindari. Tetapi, saat berbicara mengenai implementasi, harus melihat dari sisi yang lain ke masyarakat nantinya seperti apa, berapa harga perangkatnya, dan yang terpenting adalah model bisnisnya seperti apa," tuturnya.

Bahkan, di Jepang sendiri 5G baru akan diterapkan pada 2020, tepat pada momen Olimpiade.

"Ya, itu (5G) baru akan diperlihatkan `isi kulitnya` pada saat Olimpiade. Sama seperti adopsi 3G pertama kali di ajang Olimpiade Beijing dulu. Pada akhirnya, baru beberapa tahun setelah itu penerapannya baru bisa dimulai, itu juga dilihat dari business model-nya," ujarnya lagi.

Sampai saat ini, Chief RA memang belum bisa bicara banyak soal penerapan 5G. Semua akan kembali lagi ke model bisnis yang akan didesain para operator.

"Saya tidak bisa bilang selama periode saya menjabat sebagai Menteri, 5G ini bisa diterapkan atau tidak. Semua balik lagi ke business model. Kalau teknologinya mendukung, tetapi operator nggak mau, ya gimana?” pungkasnya.

Forum Next Generation Broadband-5G dihadiri oleh para pakar telekomunikasi dan perwakilan operator-operator di Indonesia. Acara ini diselenggarakan untuk membahas pemanfaatan teknologi pita lebar untuk mendorong perekonomian negara dan bagaimana mempercepat penerapan teknologi komunikasi mobile 5G.

Jaringan 5G sendiri sebetulnya masih jauh dari kata rampung agar bisa dimanfaatkan semua orang. Seperti yang telah diwartakan sebelumnya, pengembangan teknologi komunikasi generasi kelima itu diprediksi rampung pada 2020 mendatang.

(jek/cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya